Connect with us

Lifestyle

Kaki Kram Terus? Mungkin Anda Kekurangan 6 Nutrisi Ini

Ketika kaki Anda kram atau kejang otot, rasanya pasti sungguh menyiksa. Mau bergerak jadi susah dan kadang terasa nyeri. Meskipun kaki kram biasanya tidak membahayakan, tentu kemunculannya sangat mengganggu aktivitas Anda. Lalu bagaimana caranya meredakan kram yang sering muncul? Simak penjelasan berikut ini.

Nutrisi penting untuk mengatasi kaki kram

Ada banyak hal yang bisa memicu kaki kram. Beberapa di antaranya adalah kurang pemanasan otot, otot kelelahan, peredaran darah tidak lancar, serta efek samping obat-obatan. Menurut dr. Kim Gladden dari Cleveland Clinic, orang lanjut usia (lansia) juga cenderung lebih sering mengalami kaki kram.

Selain hal-hal tersebut, kram juga bisa disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi. Ya, kram memang bisa jadi salah satu gejalan kekurangan nutrisi tertentu. Maka, untuk mengatasinya pun dibutuhkan enam jenis nutrisi penting berikut ini.

Advertisement

1. Kalsium

Kekurangan kadar kalsium dalam darah bisa jadi salah satu penyebab kaki kram. Pasalnya, kekurangan kalsium bisa membuat otot dan ujung saraf Anda jadi jauh lebih peka. Inilah mengapa orang yang biasanya kekurangan kalsium seperti ibu hamil dan lansia sering tiba-tiba kram di kaki.

Dalam sehari, anak-anak membutuhkan kalsium hingga 1.300 miligram. Sedangkan orang dewasa pada umumnya membutuhkan 1.000 miligram atau setara dengan empat gelas susu sapi. Sumber kalsium selain susu sapi yaitu yogurt, keju, ikan sarden, ikan salmon, brokoli, bayam, dan bok choy (sawi cina).

2. Kalium

Kalium sangat berguna untuk mengendalikan kontraksi dan pelemasan otot-otot di kaki. Jika Anda kekurangan nutrisi penting ini, kaki jadi lebih mudah berkontraksi tiba-tiba atau kram. Nah, Anda membutuhkan kira-kira 4.700 miligram kalium dalam sehari. Pastikan Anda yang sering mengalami kram memenuhi angka kecukupan gizi tersebut, ya. Jika kram Anda kambuh, Anda juga sebaiknya menambah asupan kalium.

Nutrisi penting ini bisa Anda dapatkan dari alpukat, bayam, ubi jalar, yogurt, pisang, dan susu kedelai. Jika dokter menganjurkan, Anda juga bisa menambah asupan kalium dari suplemen khusus. Namun, ingatlah bahwa kuncinya yaitu berkonsultasi dulu dengan dokter Anda.  

Advertisement

3. Magnesium

Mineral ini bisa hilang saat Anda berkeringat atau buang air kecil. Padahal, tubuh memerlukan magnesium untuk mengendalikan kerja otot seperti kontraksi dan pelemasan. Maka, kekurangan magnesium bisa menimbulkan masalah seperti kaki kram.

Anda dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan magnesium sebesar 400 miligram per hari. Untuk mendapatkan mineral ini, Anda bisa mengonsumsi kacang almond dan kacang-kacangan lainnya, bayam, brokoli, serta cokelat hitam (dark chocolate).

4. Vitamin D

Vitamin D berperan sangat penting dalam penyerapan kalsium serta magnesium. Tanpa vitamin ini, tubuh akan kesulitan mencerna kalsium dan magnesium yang diperlukan untuk menjaga kesehatan otot.

Cara paling mudah untuk mendapatkan asupan vitamin D adalah berjemur di bawah sinar matahari. Sumber vitamin D lainnya antara lain bubur gandum, nasi putih, wijen, dan sayuran berdaun hijau seperti kangkung.

Advertisement

5. Vitamin B kompleks

Menurut American Academy of Neurology, vitamin B kompleks bisa membantu redakan kaki kram. Kekurangan atau ketidakseimbangan kadar vitamin B kompleks dalam tubuh memang bisa menyebabkan kerusakan fungsi otot dan saraf. Jadi pastikan Anda mengonsumsi vitamin B kompleks dalam jumlah seimbang.

Vitamin ini bisa Anda dapatkan dari konsumsi daging sapi, daging kambing, telur, jamur, kacang panjang, makanan laut seperti ikan dan udang, gandum utuh, serta bayam. Saat ini juga sudah banyak suplemen vitamin B kompleks. Namun, konsultasikan dulu dengan dokter Anda sebelum minum suplemen vitamin apapun.

6. Vitamin E

Kram pada kaki bisa disebabkan oleh peredaran darah tidak lancar. Untuk itu, Anda butuh vitamin E yang mampu melancarkan peredaran darah serta memicu produksi sel darah merah. Nutrisi penting ini bisa Anda temui dalam bahan pangan seperti kacang tanah, kacang almond, kuaci, dan susu kedelai.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

Advertisement

Kabartangsel.com

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Populer