Kabartangsel.com, Nasional – President Journalist Association of Korea ( JAK) Jung Kyu Sung menilai, disatu sisi Bali yang indah memang layak dikunjungi dan dijaga kelestariannya. Namun disisi lain karya seni klasik yang tidak ternilai terkesan tidak dirawat dengan baik. Penilaian itu dikemukakan Jung Kyu Sung sebelum meninggalkan Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju Korea Selatan, Senin malam (28/8/2017) setelah berkunjung di Bali selama tiga hari. Selama berkunjung di Indonesia rombongan wartawan dari negeri ginseng itu juga mengunjungi Jakarta dan Bangka.
Karya seni klasik yang dinilai kurang terawat itu merupakan koleksi Museum Seni Lukis Klasik Nyoman Gunarsa di Klungkung yang sempat ia kunjungi. “Tolong teman – teman wartawan bantu solusinya,” harap Jung Kyu Sung.
Ketika disinggung masalah jalan – jalan yang banyak macet, Presiden JAK mengaku tidak terganggu, karena problem macet terjadi di hampir semua kota – kota besar di dunia.”Biasalah ” katanya sambil senyum penuh arti.
Sementara itu Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra mengaku senang Bali dijadikan tujuan kunjungan para wartawan dari Korsel. “Tolong bantu promosikan Bali agar lebih banyak lagi warga Korsel berkunjung ke Bali,” kata Dwikora Putra yang juga Pimred Harian Warta Bali. ( rls/jr/fid ).
-
Banten2 hari ago
Dewa United vs Persita, Laga Seru di BRI Liga 1 2024/2025
-
Bisnis2 hari ago
Emas Naik Setelah Penurunan Mingguan, Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
-
Banten2 hari ago
Dewa United FC Resmi Dapat Lisensi Klub Profesional 2024-2025 dari AFC
-
Banten2 hari ago
Prediksi Dewa United vs Persita Tangerang BRI Liga 1 2024/25
-
Pemerintahan3 hari ago
Jadi Energi Listrik, Pilar Saga Ichsan: PSEL Cipeucang Mampu Mengolah 1.100 Ton Sampah per Hari
-
Pemerintahan3 hari ago
Rancangan Renstra 2025-2029, Diskominfo Tangsel Fokus Transformasi Layanan Publik Berbasis Digital
-
Nasional3 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Berbagi Kebahagiaan dengan Anak-Anak dari LKSA Kota Kupang
-
Bisnis3 hari ago
Pernyataan Resmi India Terkait Insiden Kekerasan di Pahalgam, Jammu, dan Kashmir