Banten
Kuasa Hukum 11 Mahasiswa Unpam Minta Penangguhan Penahanan
Kabartangsel.com – Terkait proses hukum yang menjerat 11 Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) pasca kericuhan aksi penolakan kedatangan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna, kuasa hukum mahasiswa Hendra Supriyatna meminta penangguhan penahanan.
“Kami meminta penagguhan penahanan terhadap mereka (mahasiswa Unpam) untuk melakukan proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ulang,” terangnya saat dihubungi MediaIndonesia, Selasa (23/10).
Langkah itu, lanjut Hendra, perlu dilakukan mengingat pada proses BAP pertama kesebelas mahasiswa tanpa didampingi kuasa hukum. Untuk itu, Selasa (22/10), sekitar pukul 09.00 WIB, pihaknya telah melayangkan surat penangguhan penahanan ditujukan kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya.
Menanggapinya, pihak Polda hingga saat ini belum dapat mengabulkan permohonan kuasa hukum dengan alasan keputusan terkait penangguhan penahanan ada pada Kapolda. “Sementara, dari Direskrimum sudah menerima permohonan kami. Sekarang tinggal menunggu Pak Kapolda,” jelas Hendra.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian diminta untuk bersikap legowo, lantaran para pelaku hingga kini masih harus mengikuti proses akademik. Disamping itu, 11 mahasiswa Unpam sebenarnya merupakan korban dari aksi penolakan. Kesebelas mahasiswa hanya dijadikan kendaraan provokasi atas kepentingan tertentu yang mencoba memanfaatkan situasi.
Hendra juga mengimbau kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk ikut pula menanggapi masalah yang sedang bergulir. Mereka diminta mengkritisi dugaan pihak kepolisian menggunakan senjata api hingga melukai salah satu mahasiswa yang bernama Feri Irawan.
Sedangkan Rantih, mahasiswa Unpam Fakultas Hukum, menilai pihak kepolisian tidak bersikap kooperatif dalam proses penangkapan sebelas rekannya. Pada saat kericuhan berlangsung, pihak kepolisian sempat coba meredakan situasi agar mahasiswa tidak melawan petugas dan mereka menyuruh mahasiswa pulang dengan konsekuensi polisi tidak akan melakukan penangkapan.
Namun, saat rekannya hendak menjenguk dua mahasiswa yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangsel, justru petugas berseragam lengkap dibantu petugas berseragam preman melakukan penangkapan terhadap sejumlah mahasiswa tepat di depan kampus sekitar pukul 22.00 WIB.
“Kepolisian menangkap rekan kami setelah mereka (polisi) mempersilahkan mahasiswa pulang tanpa ada proses penangkapan,” paparnya. (Micom/Kabartangsel)
-
Bisnis2 hari ago
BRI Finance Hadapi Tantangan Pasar Otomotif 2025 dengan Strategi Captive Market
-
Bisnis2 hari ago
LEAP Hadirkan Kurikulum Coding Baru untuk Cetak Inovator Digital Muda Indonesia
-
Bisnis3 hari ago
Menjelajahi Potensi Bitcoin: Perspektif Investasi Danantara
-
Bisnis3 hari ago
SENI MENYELAMATKAN CALEG GAGAL INI : Perjalanan Agus Priyanto Menemukan Harapan Lewat Lukisan
-
Nasional3 hari ago
Presiden Prabowo Subianto Terima Bintang Kebesaran Tertinggi Brunei Darussalam dari Sultan Hassanal Bolkiah
-
Bisnis2 hari ago
Energy Academy Telah Gelar Training PPLB3 Online Batch Ke-4
-
Bisnis3 hari ago
KAI Daop 1 Jakarta Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki
-
Nasional2 hari ago
Indonesia-Australia Tegaskan Komitmen Kemitraan Strategis untuk Wujudkan Perdamaian dan Kemakmuran Regional