Lifestyle
Mengenal Golongan Obat Diabetes yang Paling Sering Diresepkan

Mungkin Anda sudah tahu bahwa diabetes tipe dua adalah penyakit yang tak bisa disembuhkan. Meski begitu, Anda masih bisa mengendalikan penyakit ini. Mengendalikan gula darah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan minum obat. Namun, obat diabetes yang banyak mungkin akan membuat Anda bingung. Untuk itu, ketahui dulu berbagai macam golongan obat diabetes dan cara kerjanya berikut ini.
Golongan obat diabetes oral yang paling umum
Umumnya, setiap golongan obat diabetes yang diresepkan memiliki cara kerja yang berbeda. Mungkin, hanya sedikit atau segelintir orang saja yang memperhatikan kelompok obat yang mereka minum.
Padahal, mengetahui cara kerjanya bisa membuat Anda menjadi lebih paham dan dapat memperbaiki kedisiplinan Anda dalam meminum obat dan gaya hidup penunjang lainnya. Memahami kelompok obat-obatan yang Anda minum juga membantu Anda memahami alasan dokter meresepkan beberapa obat diabetes sekaligus.
Beberapa golongan obat yang paling sering diresepkan untuk pasien diabetes, antara lain:
1. Golongan obat diabetes sulfonilurea
Golongan obat diabetes merupakan yang paling sering diresepkan untuk pasien kencing manis. Obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara membantu pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak.
Diabetes juga bisa terjadi akibat resistensi insulin, artinya tubuh tak lagi menanggapi kehadiran insulin yang membantu mengatur kadar gula darah. Nah, obat golongan sulfonilurea juga membantu tubuh untuk dapat merespons insulin dengan lebih baik.
Golongan obat sulfonilurea hanya diperuntukkan untuk pasien diabetes tipe 2. Orang dengan diabetes tipe 1 tidak menggunakan obat ini, karena pada dasarnya, tubuh mereka tidak memproduksi insulin sama sekali.
Beberapa obat diabetes yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea, antara lain:
- Chlorpropamide
- Glipizide
- Glyburide
- Glimepiride
- Gliclazide
- Tolbutamide
- Tolazamide
2. Golongan thiazolidinediones (glitazone)
Obat diabetes golongan thiazolidinediones memiliki nama lain glitazone. Golongan obat ini bekerja dengan cara menurunkan jumlah glukosa yang diproduksi oleh hati Anda. Obat ini juga meningkatkan kemampuan sel tubuh Anda dalam merespons insulin.
Golongan obat ini bisa memengaruhi siklus menstruasi dan memicu terjadinya ovulasi sehingga dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Obat diabetes golongan ini juga diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Dokter Anda mungkin akan memantau fungsi jantung dan juga hati Anda ketika mengonsumsi obat ini.
Obat yang termasuk ke dalam golongan obat ini adalah:
3. Golongan biguanid
Sama seperti obat diabetes golongan glitazone, biguanid juga bekerja dengan cara menurunkan jumlah gula yang diproduksi oleh hati. Selain itu, golongan obat ini juga bekerja dengan cara menurunkan jumlah glukosa yang diserap oleh usus selama proses pencernaan. Dengan begitu, kadar gula di dalam tubuh tetap stabil.
Obat golongan biguanid juga dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih sensitif dalam merespons insulin. Obat yang termasuk ke dalam golongan obat ini adalah metformin.
4. Golongan inhibitor alfa-glukosidase
Obat diabetes yang masuk dalam kelompok ini bekerja dengan cara memecah makanan yang mengandung zat tepung (pati) dan memperlambat pencernaan sehingga penyerapan karbohidrat pun menjadi lebih lama.
Saat penyerapan karbohidrat melambat, perubahan zat pati (tepung) dalam karbohidrat juga menjadi lebih lambat. Hal ini memungkinkan proses perubahan pati menjadi glukosa berjalan perlahan-lahan. Hasilnya, kadar gula darah menjadi lebih stabil.
Obat golongan ini akan memiliki efek terbaik jika diminum sebelum makan.
Beberapa obat yang masuk ke dalam golongan obat ini adalah:
5. Golongan obat inkretin mimetik
Golongan obat diabetes ini dikenal juga dengan golongan pengobatan reseptor antagonis peptida mirip glucagon (GLP-1 — Glucagon like Peptide). Cara kerjanya adalah dengan merangsang sekresi (pengeluaran) hormon alami yang diproduksi oleh tubuh, yaitu inkretin. Itu sebabnya golongan obat ini disebut dengan golongan pengobatan inkretin mimetik.
Hormon inkretin adalah hormon yang dikeluarkan oleh usus pada saat makan. Hal ini meningkatkan produksi insulin dan menurunkan glukagon yang diproduksi oleh hati.
Obat ini juga bekerja dengan cara menurunkan selera makan dengan memperlambat pencernaan dalam lambung sehingga Anda merasa kenyang lebih lama.
Pengobatan dengan obat golongan inkretin mimetik bisa memicu masalah kanker tiroid. Informasikan kepada dokter jika Anda atau keluarga memiliki riwayat kanker tiroid.
Obat diabetes yang masuk ke dalam golongan GLP-1, antara lain:
- Albiglutide
- Dulaglutide
- Exenatide
- Liraglutide
6. Golongan SGLT-2 inhibitor
Golongan obat diabetes ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan kembali glukosa yang dilakukan oleh ginjal. Akibatnya, glukosa akan dikeluarkan bersamaan dengan urine untuk menurunkan kadar gula darah.
Itu sebabnya, jika Anda hendak menjalankan tes urine tapi sedang minum obat golongan ini, informasikan kepada dokter Anda. Glukosa akan ditemukan dalam urine Anda ketika mengonsumsi obat ini.
Beberapa obat yang masuk ke dalam golongan pengobatan ini, yaitu:
- Dapagliflozin
- Canagliflozin
- Empagliflozin
7. Golongan meglitinide
Obat yang termasuk ke dalam golongan obat ini membantu pankreas dalam tubuh Anda untuk memproduksi insulin lebih banyak. Akibatnya, pengobatan ini bisa saja menyebabkan kadar gula dalam darah Anda menjadi terlalu rendah. Tetap lakukan pemantauan kadar gula darah Anda untuk menghindari risiko hipoglikemia.
Contoh dari obat golongan ini adalah:
8. Golongan obat penghambat dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4 Inhibitor)
Golongan obat ini terhitung baru di kelas pengobatan oral diabetes. Golongan obat ini dikenal juga dengan sebutan gliptin.
Golongan gliptin biasanya diresepkan untuk orang diabetes tipe 2, yang tak lagi ampuh dengan metformin dan golongan sulfonilurea, untuk mengontrol gula darah.
Obat ini juga diketahui merangsang produksi inkretin yang berguna untuk merangsang produksi insulin, terutama saat setelah makan.
Golongan obat ini diketahui dapat membantu menurunkan berat badan dan gula darah. Namun, obat ini juga diketahui berisiko untuk menyebabkan pankreatitis. Dokter Anda akan melakukan pemantauan pada fungsi hati ketika mengonsumsi obat ini.
Beberapa obat yang termasuk ke dalam golongan ini adalah:
Golongan obat-obatan diabetes yang telah disebutkan di atas, beberapa di antaranya dapat digunakan untuk pengobatan semua pasien diabetes, baik diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Namun, beberapa di antaranya tidak.
Setiap kelompok obat memiliki cara kerja yang berbeda untuk membantu kontrol diabetes yang Anda miliki. Konsultasikanlah dengan dokter Anda mengenai penggunaan obat yang paling tepat untuk Anda.
Haruskah penderita diabetes mengonsumsi obat-obatan?
Sebenarnya, ketika pada awal diagnosis, Anda mungkin sama sekali tak membutuhkan obat-obatan. Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk melakukan perubahan pola makan (diet) dan olahraga untuk mengendalikan gula darah.
Apabila gula darah Anda terkontrol hanya dengan pola makan dan aktivitas fisik, umumnya Anda tidak perlu minum obat diabetes.
Melakukan kontrol gula darah dengan berbagai golongan obat diabetes akan dilakukan jika perubahan pola hidup tak lagi mampu membantu gula darah Anda berada dalam batas normal.
Kabartangsel.com
- Bisnis2 hari ago
Tingkatkan Produktivitas Kesehatan Pekerja, KAI Divre III Palembang Jalankan Program Employee Well-Being
- Bisnis2 hari ago
EVOS Esports Juara Free Fire EWC 2025: Tim Indonesia Ukir Prestasi Dunia
- Bisnis12 jam ago
Cermati Protect dan Tiket.com Hadirkan Proteksi Asuransi Gangguan Penerbangan : Terbang Gratis Jika Jadwal Berubah Lebih dari 2 Jam!
- Sport1 hari ago
Hasil Lengkap Pekan Pertama BRI Super League 2025/26
- Nasional1 hari ago
Kemhan Dukung Merdeka Ekonomi melalui Koperasi Desa Merah Putih dan Kemandirian Farmasi Nasional
- Bisnis1 hari ago
The Ritz-Carlton Bali Hadirkan Prasmanan Nusantara
- Bisnis14 jam ago
PIS Siap Cetak 20 Talenta Pelaut lewat Program Beasiswa Crew Talent Scouting
- Pemerintahan1 hari ago
Sambut HUT ke-80 RI, Pemkot Tangsel Gelar Berbagai Lomba Antar Perangkat Daerah