Tangerang Selatan
PD IGRA Tangsel Gelar Implementasi Kurikulum Merdeka

Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PD IGRA) Tangsel, pada Sabtu (30/07/2022) mengadakan kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Raudhatul Athfal (RA), bertempat di Yayasan Al-Amanah Al-Bantani, Kecamatan Setu, Tangsel.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kasi Penmad Kemenag Tangsel, Muhammad Edi Suharsongko, dihadiri oleh Pengawas RA, Hadijah Muhsin dan Asep Ahmad ZA, Ketua PD IGRA Tangsel, Aat Muslihat beserta pengurus, Ketua KKG RA Tangsel, Himatul Aliyah, dan diikuti oleh peserta dari 82 RA berjumlah 247 orang.
Ketua PD IGRA Tangsel, Aat Muslihat, menjelaskan kegiatan yang disponsori oleh Hanimo tersebut diadakan dalam rangka mempertajam pengetahuan para guru RA tentang Kurikulum Merdeka.
“Seperti diketahui, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik,” tuturnya.
Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat menambah wawasan para guru RA Kota Tangsel sehingga dapat membantu tugasnya dalam mengajar.
Hal senada disampaikan Kasi Penmad Kemenag Tangsel, Muhammad Edi Suharsongko, yang menyambut baik diadakannya kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut adalah sebuah upaya desiminasi Kurikulum Merdeka pada jenjang RA di Kota Tangsel.
“Kemenag Tangsel melalui seksi Penmadnya sangat mendukung kegiatan ini. Kami berharap kegiatan ini dapat memberi pamahaman secara komprehenship tentang kurikulum merdeka. Sehingga para guru RA memiliki paradigma secara profesional dan proporsional, dan dilandasi sikap bijak dalam penerapannnya,” tandasnya.
Ditambahkannya, kurikulum merdeka merupakan kelanjutan dari kurikulum 2013 yang disempurnakan, yang menekankan pendekatan proses bukan kepada banyak materi ajar yang dicapai oleh siswa.
Oleh karena itu, sambungnya, inovasi pembelajaran bagi seorang guru sangat penting dalam rangka mengembangkan pembelajaran yang berorientasi kepada murid (student oriented), pembelajaran yang aktif (active learning), dan pembelajaran yang bermakna dengan pendekatan CTL (Contectual Teaching And Learning).
Menurutnya, Raudhatul Athfal yang merupakan satuan pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama, sangat berperan aktif dalam membekali nilai-nilai moralitas bagi anak didik sebelum masuk pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar.
“Oleh karena itu penerapan kurikulum merdeka selaras dengan misi ini karena capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka tidak hanya pada aspek knowledge (kognitive domain) tetapi juga harus menuju kepada pencapaian pembelajaran pada aspek akhlakul karimah (afektive domain) dan keterampilan (psikomotorik domain),” jelasnya.
Dirinya menegaskan dalam melaksanakan pembelajaran, seorang guru harus dapat mengukur kompetensi siswanya, baik kompetensi dalam bidang sosial, moral, maupun spiritual.
Kegiatan tersebut difocuskan pada praktek membuat bahan ajar Kurikulum Merdeka, dipandu oleh Narasumber dari Trainer Tim Hanimo, Mindaningsih, dan para pengawas RA. (afm/fid)
-
Rohani6 hari ago
Nisfu Syaban, Amalan, Penjelasan, Tradisi dan Kegiatan
-
Rohani6 hari ago
Malam Nisfu Sya’ban, Inilah Amalan yang Dianjurkan
-
Bisnis6 hari ago
Pi Network: Apa Itu, Kapan Listing, dan Seberapa Besar Potensinya?
-
Bisnis6 hari ago
XRP Bersiap untuk Pembaruan Besar: Apa yang Harus Diketahui Investor?
-
Bisnis7 hari ago
Mengulik Fitur Terbaru Hamster Kombat GameDev Heroes
-
Bisnis7 hari ago
Harga XRP Menuju $10.000? Simak Skenario dan Proyeksinya!
-
Bisnis6 hari ago
Berapa Sih Kekayaan Elon Musk Sekarang? Ini Faktanya!
-
Bisnis6 hari ago
Wujudkan Mobil Baru di Hari Valentine Dengan Promo Menarik Dari BRI Finance