Connect with us

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah selesai menggelar sidang isbat yang memutuskan Idulfitri 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat, 15 Juni 2018.

“Seluruh peserta sidang isbat bersepakat, dengan mendengarkan pertimbangan MUI, sidang isbat telah menetapkan 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat, 15 Juni 2018,” ujar Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin saat konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (14/6) petang.

“Sebagaimana yang dipaparkan tadi bahwa posisi hilal adalah di antara 6 derajat 4 menit sampai 7 derajat 34 menit dari seluruh wilayah tanah air ini,” imbuh Menag.

Lebih lanjut, Menag menyampaikan bahwa setidaknya ada 12 pengamat rukyatul hilal yang memberikan kesaksian telah melihat hilal.

Advertisement

“Sampai dengan sidang isbat dibuka kami telah menerima 12 kesaksian, kenyataannya jauh lebih banyak. Ada dari Manado, dari Palu, dari Gresik. Seluruhnya menyatakan kesaksiannya telah melihat hilal,” tutur Menag.

Sebelumnya, Peneliti Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya saat memberikan paparan mengenai posisi hilal Awal Syawal 1439H menyampaikan bahwa ijtimak terjadi pada hari Kamis, 14 Juni 2018, sekitar pukul 02.43 WIB.

“Untuk di Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 7,72 derajat dengan umur bulan 15 jam 00 menit 36 detik,” tambahnya.

Sebagai referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawal 1404H dengan tinggi 2 derajat dan ijtimak pada pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984 juga berhasil dilihat oleh: Muhammad Arief (33) Panitera Pengadilan Agama Pare-Pare dan Muhadir (30) Bendahara Pengadilan Pare-Pare. Selain itu, Abdul Hamid (56) dan Abdullah (61), keduanya guru agama di Jakarta, juga dapat melihat hilal pada saat itu.

Advertisement

Saat menyampaikan keterangan pers, Menag Lukman Hakim Saifuddin turut didampingi oleh Ketum MUI KH Ma’ruf Amin dan Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher. (rls/fid)

Populer