Pemerintahan
Pemkot Tangsel Lakukan Deteksi Dini Kanker Serentak di 35 Puskesmas
Untuk memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari 2024, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan deteksi dini kanker secara serentak di 35 Puskesmas baik secara promotif ataupun preventif pada Senin (5/2/2024).
Diketahui, Hari Kanker Sedunia mengusung tema “Close the Care Gap: Together We Challenge Those In Power”
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tangsel, dr. Eliwedi Erni mengatakan, deteksi dini kanker secara promotif yaitu sosialisasi kemasyarakat mengenai kanker paru, kolon, payudara dan leher rahim serta melakukan promosi kesehatan melalui media sosial. Sementara Preventif yaitu, pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test dan Pemeriksaan Payudara secara Klinis (Sadanis), deteksi dini kanker paru dengan kuesioner, deteksi kanker kolon dengan cara pemeriksaan benzidine test.
“Pemeriksaan IVA merupakan cara sederhana untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan mengunakan asam asetat. Sementara Sadanis adalah pemeriksaan payudara klinis yang di lakukan oleh petugas kesehatan di Fasyankes,” terangnya, belum lama ini.
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat serta dapat dilaksanakan selain dokter ginekologi.
dr. Eliwedi Erni jelaskan, antusias masyarakat di wilayah Tangsel untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker cukup tinggi dibuktikan dengan tercapai target pencapaian 9 persen. Dimana tim kerja melakukan deteksi dini baik di indoor dan outdoor.
“Untuk deteksi dini kanker payudara, leher rahim, paru dan colorektal merupakan rencana aksi nasional (RAN) dengan target eliminasi kanker tahun 2030, dimana pelayanan nya dicover oleh BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Sementara untuk hasilnya, jika negatif dilakukan edukasi dan dianjurkan untuk melakukan skrining minimal sekali dalam setahun dan untuk hasil deteksi dini yang positif dirujuk untuk dilakukan krioterapi oleh tenaga medis. (*)