Connect with us

Lifestyle

Penanganan Luka Tusuk: Pertolongan Pertama dan Perawatannya

Luka tusuk adalah luka yang disebabkan oleh tusukan benda tajam seperti paku, kayu gerigi, atau potongan logam. Biasanya, luka tusuk akan menimbulkan lubang kecil dan tidak mengeluarkan banyak darah. Namun, bagaimana penanganan tepat untuk agar menghindari terjadinya infeksi?

Yang harus diperhatikan mengenai luka tusuk

penanganan luka tusuk

Luka tusuk biasanya terjadi saat seseorang mengalami kecelakaan ketika bekerja dengan barang-barang rumah tangga, seperti ketika menggunakan mesin jahit, memasang paku, atau terkena pisau.

Kebanyakan luka tusuk memang cenderung ringan dan dapat sembuh dalam beberapa hari. Meski demikian, luka tusuk dapat menimbulkan infeksi karena kotoran dan kuman dari benda yang menusuk bisa terbawa ke dalam jaringan kulit.

Advertisement

Apalagi, bila kasusnya lebih parah dengan tusukan yang lebih dalam. Risiko Anda terkena infeksi akan semakin tinggi. Terkadang, gejala infeksinya juga baru terjadi di hari-hari kemudian. Maka dari itu, Anda harus berhati-hati dan segera melakukan penanganan yang tepat ketika terjadi luka tusuk.

Penanganan pertama untuk luka tusuk

Kebanyakan orang menangani luka tusuk seperti luka lainnya, yaitu dengan membersihkan dan segera mengobati dengan obat luka. Padahal, masing-masing jenis luka berbeda juga memiliki cara penanganan yang berbeda.

Untuk melakukan pertolongan pertama pada luka tusuk, ikuti langkah-langkah berikut.

1. Mencuci tangan dan peralatan yang akan digunakan

Langkah ini sangat penting dilakukan. Salah satu tujuan menangani luka adalah untuk menghindari risiko infeksi, maka Anda harus memastikan tangan dan alat-alat yang akan digunakan sudah dalam keadaan yang bersih.

Advertisement

2. Menghentikan perdarahan dan bersihkan luka

Tekan area yang terkena luka tusuk untuk menghentikan perdarahan, lalu bersihkan luka dengan air dingin dan sabun berbahan ringan. Cuci luka di bawah air mengalir selama 5-10 menit. Bila ada sisa-sisa kotoran di pinggir luka, usap lembut dengan handuk.

Jangan bersihkan menggunakan alkohol untuk luka, hidrogen peroksida, atau garam karena malah akan merusak jaringan serta memperlambat penyembuhan.

3. Mengoleskan antibiotik

Oleskan krim atau salep antibiotik tipis-tipis di atas luka tusuk dan tutup menggunakan perban. Untuk luka ringan, Anda tidak harus menggunakan plester tapi boleh digunakan untuk menghindari paparan kotoran.

Perawatan sehari-hari untuk penyembuhan luka tusuk

plester luka

plester luka

Biasanya, luka tusukan kecil tidak membutuhkan perawatan khusus karena bisa membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, jika luka tusuk lebih parah, ada beberapa hal yang harus dilakukan setelah melakukan penanganan pertama untuk membantu penyembuhan luka.

Advertisement

Perhatikan selalu perban yang menempel pada luka. Anda bisa menggantinya setiap hari atau saat perban telah kotor atau basah. Saat mengganti perban, bersihkan luka lalu oleskan kembali krim anti biotik.

Krim antibiotik tidak digunakan untuk jangka panjang. Anda hanya perlu menggunakannya pada dua hari pertama setelah terluka.

Terkadang luka tusuk dapat meninggalkan rasa perih atau tak nyaman. Untuk mengatasinya, Anda bisa minum obat-obatan tanpa resep seperti acetaminophen, obat NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) seperti ibuprofen dan naproxen, atau aspirin.

Tanda Anda harus pergi ke dokter

cara membalut luka

cara membalut luka

Kebanyakan luka tusuk bisa disembuhkan dengan melakukan penanganan di rumah. Meski demikian, perlu diingat bahwa langkah di atas baiknya hanya dilakukan untuk luka yang cenderung ringan.

Advertisement

Jika lukanya parah, perdarahan jadi susah dihentikan dan mengenai organ tubuh seperti kepala atau leher serta meninggalkan banyak serpihan benda asing di dalam luka yang sulit diambil. Anda harus segera mencari pertolongan dokter.

Selain itu, harus diketahui juga penyebab munculnya luka tusuk. Bila luka tusuk dihasilkan dari gigitan binatang, segera pergi ke dokter agar bisa mencegah kemungkinan penularan rabies.

Terkadang, infeksi luka juga bisa berujung pada tetanus, sebuah kondisi di mana seseorang mengalami kejang otot setelah mengalami luka. Terlebih jika yang terluka belum mendapat vaksin selama lima tahun belakangan, vaksinasi mungkin akan diperlukan.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

Advertisement

Kabartangsel.com

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Populer