Connect with us

Banten

PLN Perkuat Listrik Jakarta dan Banten

PT PLN (Persero) sukses merampungkan pembangunan 2 (dua) infrastruktur ketenagalistrikan tegangan tinggi untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Jakarta dan Banten.  Hal ini ditandai dengan pemberian tegangan pada Gardu Induk Digital (GID) 150 kV Teluk Naga II dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Teluk Naga II – Incomer (Teluk Naga – PLTU Lontar) yang berada di Kabupaten Tangerang.

Pemberian tegangan ( energize) berhasil dilangsungkan secara bertahap pada tanggal 7 November 2022 pukul 01.11 WIB pada GID 150 kV Teluknaga II. kemudian Sirkit 1 SUTT 150 kV Teluk Naga – Incomer (Teluk Naga – PLTU Lontar), dilanjutkan dengan _energize_ sirkit 2 pada 15 November 2022.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Octavianus Padudung menjelaskan keberhasilan energize pada kedua proyek ini akan memenuhi kebutuhan pasokan listrik di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, karena sebelumnya pasokan listrik berasal dari trafo pada Gardu Induk Teluk Naga lama yang saat ini bebannya sudah over capacity.

“Proyek ini hadir untuk menjawab kebutuhan listrik pada kawasan terpadu di PIK dan sekitarnya, seperti perumahan, apartemen, mall dan fasilitas lainnya pada kawasan Pantai Indah Kapuk 2, Dadap, Teluknaga dan sekitarnya,” kata Octavianus.

Advertisement

Ia mengatakan GID Teluk Naga II ini dibangun di atas lahan Pantai Indah Kapuk 2, dengan menggunakan teknik spunpile dalam pembangunan pondasinya.

Di dalam pembangunan proyek ini, lanjut Octavianus, PLN turut memperhitungkan aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Pada proyek GID 150 kV Teluk Naga II, komponen TKDN mencapai 64 persen, sedangkan SUTT 150 kV Teluk Naga II – Inc. (Teluk Naga – PLTU Lontar) komponen TKDN-nya mencapai 96,7 persen,” ungkap Octavianus.

Adapun, pembangunan GID 150 kV Teluk Naga II yang berlokasi di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang ini merupakan GID kedua yang dibangun oleh PLN UIP JBB dengan menggunakan teknologi terbaru.

Advertisement

Octavianus menjelaskan, perbedaan Gardu Induk (GI) Konvensional dan GID ini terletak pada sistem kontrol switchyard_serta penggunaan teknologi fiber optic untuk kontrol peralatan.

Selain itu, di satu sisi dengan adanya sistem pengoperasian yang bersifat remote akan meningkatkan keamanan dari instalasi tersebut, serta mengurangi potensi kecelakaan kerja seperti sengatan listrik ( electrical shock). Karena aspek kesehatan dan keamanan ketenagalistrikan bisa dikontrol dengan maksimal.

Di sisi lain, SUTT 150 kV Teluk Naga II – Inc. (Teluk Naga – PLTU Lontar) dibangun dengan memotong jalur eksisting SUTT 150 kV PLTU Lontar – Teluk Naga, yang terbentang dari Desa Pangkalan, Teluknaga sampai dengan Desa Salembaran Jaya, Kosambi, Kabupaten Tangerang.

“Untuk mempercepat pengadaan material, pembangunan transmisi ini memanfaatkan material PDP berupa 4 set tower tipe lattice 4 sirkit. Lahan yang tersedia untuk tapak tower berupa tanah lunak sehingga transmisi ini dibangun dengan menggunakan pondasi borepile,” ujar Octavianus.

Advertisement

Sejumlah tantangan juga timbul dalam pengerjaan infrastruktur kelistrikan ini.  Namun dengan komitmen PLN yang gigih, perseroan berhasil merampungkan pembangunan kedua infrastruktur ketenagalistrikan ini.

Tantangan yang dihadapi selama proses pembangunan SUTT 150 kV Teluk Naga II – Inc. (Teluk Naga – PLTU Lontar) ini di antaranya akses menuju lokasi pembangunan yang berupa rawa sehingga tidak dapat dilalui menggunakan kendaraan roda empat.

Selain itu, tantangan yang dihadapi dari segi teknik adalah kala mendesign tower ke gantry gardu induk. Di mana perlu perhitungan yang lebih kompleks terkait jarak bebas antar konduktor.

“Masyarakat akan mendapatkan listrik yang lebih andal dan minim gangguan karena pasokan ke gardu hubung pelanggan mempunyai back up dari GID 150 kV Teluk Naga II ini,” pungkasnya. (red/fid)

Advertisement

Populer