Connect with us

Banten

Setelah Tangsel, Giliran Lebak Belajar Tata Kelola Perkotaan ke Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Bupati Lebak, Lebak Iti Oktavia Jayaba

Demi mewujudkan penataan dan pembangunan kota yang baik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memilih menimba ilmu dari Pemkot Surabaya. Tak tanggung-tanggung, Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya membawa 25 pejabat, termasuk wakil bupati, sekretaris daerah, asisten serta sejumlah kepala dinas. Kedatangan mereka diterima Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota, Kamis (16/10/2014) kemarin.

Iti Oktavia mengatakan tujuan utama kunjungan kali ini adalah untuk studi banding berbagai masalah perkotaan. Di antaranya tata kota, penertiban pedagang kaki lima (PKL), pemanfaatan teknologi informasi serta pengelolaan sampah dan pemeliharaan taman.

Menurut dia, Kabupaten Lebak sebagai bagian dari Provinsi Banten masih memiliki banyak kekurangan. “Jika dibanding daerah lain, kabupaten kami masih tertinggal, terutama di bidang pendidikan. Indikatornya, tiap enam kilometer hanya tersedia satu sekolah. Baik secara kualitas maupun kuantitas, pendidikan perlu ditingkatkan,” katanya.

Iti Oktavia berharap, lawatan rombongan Pemkab Lebak ke Surabaya dapat memberi manfaat konkret lantaran berkesempatan belajar kiat dan strategi pembangunan kota dari kandidat walikota terbaik dunia, Tri Rismaharini.

Advertisement
Tangsel Jalin Kerjasama Dengan Surabaya Tri Rismaharini  (Airin Rachmi Diany_Pengalaman Berharga yang Harus diterapkan di Tangsel )

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, 15 Juli 2014.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) juga telah belajar Tata Kelola Pemerintahan ke Pemkot Surabaya pada Selasa, 15 Juli 2014 lalu. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany serius mempelajari E-Government kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Pengalaman Kota Surabaya sudah tidak diragukan lagi. Oleh karenanya, transfer ilmu sangat berguna bagi kota kami yang baru menginjak usia lima tahun,” kata Airin Rachmi Diany saat itu.

Sementara itu, Walikota Surabaya, Risma, mengatakan, indikator kota masa depan bukan hanya dilihat dari kemajuan teknologi informasi saja. Melainkan bagaimana kota tersebut membentuk jaringan (networking) dengan kota-kota lain.

“Nah, Surabaya telah menerapkan konsep jaringan kota tersebut dengan banyak kota, baik di dalam maupun luar negeri, termasuk dengan Tangsel ini,” kata Risma. (ris/kt)

Advertisement





Populer