Connect with us

Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Patra Niaga, menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Mobil Tangki yang mengacu kepada Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan acuan ini menjadi dasar seluruh awak mobil tangki (AMT) dalam mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok negeri.

Wianda menjelaskan, implementasi dari penerapan sistem tersebut sangat diperlukan karena semakin bertambahnya jenis bahan bakar yang didistribusikan, serta semakin kompleksnya kondisi di jalan.

“Karena itu kami secara rutin melakukan pembinaan awak mobil tangki, seperti pelatihan cara berkendara yang baik dan benar, pengecekan kesehatan secara berkala, pengarahan tentang keselamatan kerja, serta pengaturan jam kerja sesuai ketentuan Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Perhubungan Darat,” kata dikutip dari siaran persnya, Rabu (8/3/2017).

Advertisement

Dia menuturkan, Pertamina juga membekali pasukan distribusi BBM jalur darat tersebut dengan buku saku Risk Journey Management atau buku panduan perjalanan dan HSSE Plan Pengelolaan Mobil Tangki yang menjadi acuan dalam operasional sehari-hari.

“Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan yang saat ini tengah mengkampanyekan zero fatality,” ungkap dia.

Direktur Operasi Patra NIaga Abdul Cholid menambahkan, salah satu aspek utama dalam kelancaran distribusi adalah keselamatan berkendara oleh para AMT.

“Pertamina Patra Niaga selaku pengelola distribusi BBM memberikan perhatian khusus pada kesiapan AMT dalam melaksanakan tugas agar tidak mengganggu keselamatan berkendara. Dengan antisipasi tersebut, tren insiden kecelakaan mobil tangki di jalan raya menurun dari tahun ke tahun, untuk 2016 hanya mencapai 0,006 persen dari total ritase tangki BBM termasuk di dalamnya insiden kecil,” beber Abdul Cholid.

Advertisement

Khusus di Terminal BBM Plumpang, terdapat 248 mobil tangki, yang didukung oleh 1.213 awak mobil tangki dan melayani pendistribusian ke 829 SPBU yang  tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan rata-rata penyaluran sekitar 15.837 KL/hari.

“Pengawasan terhadap pengemudi yang jumlahnya mencapai ribuan rutin dilakukan, meliputi kesiapan AMT melakukan pekerjaan baik kesehatan fisik maupun psikis, mengawasi jadwal, dan monitoring batas maksimal kerja 12 jam per hari, mengikutsertakan dalam berbagai training defensive driving, penanggulangan keadaan darurat penanganan mobil tangki, undang undang lalu lintas, dan lain-lain. Patra Niaga juga menyiapkan wisma AMT di setiap Terminal BBM sebagai rumah istirahat yang dilengkapi dengan fasilitas memadai, baik untuk istirahat maupun pemulihan kebugaran fisik,” pungkas Wianda. (pr/fid)

Populer