Connect with us

Politik

Sonny Majid: Pemilih Tangsel Masih Andalkan Pola Pikir Tradisional

Kondisi psikologis para pemilih di Tangsel dinilai masih belum berbeda dengan Pilkada 2010 lalu dan diyakini masih memiliki pola pikir tradisional. Hal ini lantaran, kebanyakan pemilih di sebagian besar kota termuda di Provinsi Banten itu masih mengandalkan dan dipengaruhi peran para tokoh agama, masyarakat dan pemuda. Menurut penggiat muda Nahdlatul Ulama, Sonny Majid, ketika masih ada keterlibatan, para tokoh tersebut maka bisa dikatakan pola pikir pemilih di Tangsel masih tradisional.

Hal ini berbeda dengan dengan pemilih rasional yang cenderung bersikap independen dan melihat rekam jejak para calon dalam menentukan pilihannya pada Pilkada yang dihelat 9 Desember 2015 mendatang. Masih ada beberapa wilayah di Tangsel masyarakatnya menaruhkan harapan atau kepentingan pada para tokoh-tokoh setempat. Tokoh-tokoh tersebut dianggap sebagai mediator sekaligus fasilitator,” ujarnya, Selasa (11/8/2015).

Sedangkan untuk pemilih rasional dikatakan Sonny Majid, yang juga tenaga pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang (Unpam) ini, hanya terdapat di sejumlah wilayah di Tangsel, seperti Pamulang, Ciputat dan Ciputat Timur, khususnya di wilayah perumahan yang notabene tingkat pendidikannya tinggi. “Itu juga tidak tersebar, hanya sebagian kecil saja. Karena, ada sejumlah tokoh kuat yang sangat berpengaruh terhadap pemilih di tiga wilayah itu,” katanya.

Karikatur Sonny Majid

Melihat kondisi psikologis masyarakat Tangsel tersebut kata Sonny, dirinya menilai bahwa ada dua pasangan calon yang akan bertarung dan memiliki potensi dalam perebutan tampuk kekuasaan di Tangsel. Kedua kandidat tersebut adalah, dan Arsid – Elvier Arya Diannie dan Airin Rahcmy Diani- Benyamin Davnie. Keduanya masih dianggap tokoh yang mengerti tentang Tangsel dan juga sudah lama berada di dalam birokrasi serta memiliki jaringan yang cukup kuat.

Advertisement

Sedangkan ketika disinggung mengenai potensi kandidat lain, yaitu Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra, Sonny katakan, bahwa pasangan ini dinilai belum bisa menyaingi popularitas kedua pasangan kandidat diatas. Namun, dilihat dari latar belakangnya, untuk pasangan ini dinilai mampu menggaet suara dari komunitas Thionghoa dan pemilih rasional, namun persentasinya tidak akan terlalu signifikan. ”Yang perlu kita ingat adalah, pemilih perempuan di Tangsel yang angkanya cukup tinggi. Saya yakin ketiga pasangan tersebut akan berusaha menarik simpati mereka, guna memenangkan pilkada Tangsel,” pungkasnya. (ip/tp/kts)

Populer