Connect with us

Nasional

Wujud Nyata Transformasi Layanan Rujukan, RSUP Dr. M. Djamil Padang Diperluas

Gedung RSUP Dr. M. Djamil Padang mulai diperluas sebagai bentuk perluasan layanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Pemerintah berharap perluasan layanan KRIS tersebut dapat menjadikan masyarakat Indonesia lebih memilih berobat di dalam negeri.

Perluasan Rumah Sakit Dr. M. Djamil dinilai sangat penting, mengingat rumah sakit rujukan di Sumatera Tengah itu tidak kalah dari rumah sakit yang ada di luar negeri. Sehingga dengan adanya perluasan ini mampu menampung masyarakat yang berobat dengan pelyanan yang terbaik, dan berharap tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri lagi.

Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, drg. Murti Utami, MPH mengatakan, salah satu bentuk transpormasi layanan kesehatna adalah layanan rujukan. RSUP Dr.
M. Djamil salah satu dari 36 RS Vertikal saat ini sudah terakreditasi Internasional dengan akreditasi A sebagai RS Pendidikan.

“M Djamil saat ini sudah menjadi pengampu penyakit kronis, dan Kemenkes saat ini focus pada 4 penyakit kronis tersebut yakni penyakit jantung, stoke, kanker dan penyakit ginjal,” ujar Plt Dirjen Yankes drg. Murti Utami.

Advertisement

Prevalensi penyakit kronis tersebut membutuhkan biaya besar untuk perawatannya. Sehingga peran RSUP Dr. M. Djamil ditetapkan sebagai pengampu untuk wilyah Sumbar.

“M Djamil sudah memiliki kemampuan itu baik itu SDM maupun fasilitas, sarana prasarananya, jadi tidak perlu lagi mesti ke Jawa,” ujarnya.

Dikatakan drg. Murti Utami, Kemenkes mengapresiasi atas perluasan lahan RSUP Dr. M. Djamil untuk ditetapkan sebagai pengembangan KRIS. Tahun ini sudah dilakukan uji coba penetapan KRIS dan ditargetkan pada 2023 nanti, RSUP Dr. M. Djamil akan menjalankan ketentuan tersebut.

“Semua terstandar dan masing ruang terdiri dari 4 tempat tidur, hal itu tentunya akan berdampak pada pengurangan tempat tidur yang sudah ada, dengan pembangunan dan perluasan ini tentu mampu mengakomodir kebutuhan tersebut,” ucap drg. Murti Utami.

Advertisement

Dengan adanya penyesuaian dengan kebijakan KRIS, akan dapat mengurangi infeksi penyebaran penyakit di rumah sakit. Sehingga RS jangan sampai menjadi tempat penyebaran penyakit bagi masyarakat yang berobat.

Peresmian pembangunan perluasan layanan KRIS tersebut dilakukan oleh Kepala Staff Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, S.I.P., M.Si, pada Jumat (30/9).

“Kita berharap dengan perluasan ini tidak ada lagi masyarakat kita yang berobat ke luar negeri. RSUP M Djamil Padang pada saat ini telah melayani masyarakat yang berobat dengan pelayanan primanya,” ujarnya.

Pembangunan dilakukan di lapangan bola milik PT.KAI Divre II Sumbar (dekat ruang rawat inap Ambun Pagi). Pembangunan ruang KRIS seluas lebih dari 2 hektar yang saat ini sudah beralih status kepada Kementerian Kesehatan RI. Hal itu sebagai bentuk dukungan dari seluruh pihak terutama KSP yang telah mengupayakan peralihan status tersebut sejak beberapa waktu lalu.

Advertisement

Wakil Gubernur Sumbar Ir. Audy Joinaldy mengatakan RSUP M Djamil Padang keberadaannya sangatlah vital bagi Sumatra Barat. Apalagi selama pandemi COVID-19 RS tersebut begitu banyak menyelamatkan pasien dari COVID-19, termasuk mendistribusikan oksigen ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan oksigen di Sumatra Barat.

“Oleh karena itu, RSUP M Djamil Padang butuh penguatan dari berbagai sisi. Kekurangan RSUP M Djamil Padang perlu diperkuat dengan hadirnya pembangunan perluasan ini. Alhasil, RSUP M Djamil Padang semakin kuat kedepannya,” ucapnya.

Sementara itu, Dirut RSUP Dr. M. Djamil Padang dr. Yusirwan Yusuf mengatakan peletakan batu pertama Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) RSUP Dr. M. Djamil Padang merupakan amanah yang ditetapkan dalam PP No 47/2021 tentang penyelenggaraan rumah sakit, dan juga dalam rangka menjalankan amanat UU No 40/ 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

“Peletakan batu pertama ini merupakan kesepakatan bersama dalam bentuk MOU antara Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) serta RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan nomor KN.02.07/II/7710/2022, PJ.107/2022, KL.703/VIII/2/KA-2022, HK.03.01/XVI.I/1672/2022 Tanggal 05 September 2022 tentang penggunaan tanah untuk pengembangan pelayanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pada RSUP Dr. M. Djamil Padang,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengatakan, dengan pembangunan perluasan menjadikan RSUP Dr M Djamil Padang memiliki 1400 tempat tidur dari 800 tempat tidur yang ada. Alhasil, pelayanan yang terbaik, bermutu, sesuai  standar kepada masyarakat sesuai dengan harapan masyarakat dapat terlaksana.

“Dukungan semua pihak untuk kesuksesan layanan KRIS ini perlu kerja keras kita bersama, agar dalam  waktu yang tudak begitu lama dapat direalisasikan. Dengan bersama sama kita tentu bisa mewujudkan RSUP Dr M Djamil rumah sakit yang profesional, ramah, terstandar, bermutu dan terjangkau, ini merupakan cita cita mulia,” katanya.

Dirut Yusirwan menambahkan, RSUP Dr M Djamil Padang akan mendukung program transformasi layanan kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes RI seperti transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.

“Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam kegiatan pelaksanaan layanan kesehatan KRIS, baik secara moril, maupun materil. Saya selaku Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang bersama jajaran mengucapkan terimakasih tak terhingga, semoga menjadi amal ibadah bagi bapak dan ibu sekalian,” ucapnya.

Advertisement

Populer