Festival Toleransi Rakyat (Peace Festival 2018) yang digagas Wahid Foundation resmi dibuka. Acara yang digelar di Gandaria City Mall ini terselenggara berkat kerja sama Wahid Foundation, Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, serta UN Women.
Festival dibuka dengan rangkaian peragaan busana (fashion show) yang diikuti 23 orang ibu-ibu kampung dampingan Wahid Foundation, pameran produk desa binaan, stand-up komedi, dan tampilan musik akustik.
Selain peserta fashion, pembukaan festival ini juga dihadiri oleh puluhan perempuan dari berbagai daerah binaan Wahid Foundation, tamu undangan, kalangan media, dan pengunjung umum.
Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid mengatakan, acara ini adalah bagian dari program Wahid Foundation yang disebut Women Participation for Inclusive Society (WISE), yang mengajak kaum perempuan untuk mencoba sesuatu yang baru.
āJika kita mencoba sesuatu yang baru, akan muncul dua kemungkinan, gagal atau berhasil. Jika gagal kita akan tetap di tempat, tapi kalau berhasil akan luar biasa,ā ujar Yenny saat membuka rangkaian festival.
Putri Gus Dur itu menambahkan, kaum perempuan memiliki potensi luar biasa namun kurang dihargai. āWalau perempuan-perempuan ini berasal dari desa, namun mereka adalah sosok perkasa yang memiliki kekuatan besar. Kekuatan ini perlu dibangkitkan sehingga mereka bisa menjadi inspirasi bagi warga desanya,ā kata Yenny.
Dalam kesempatan ini, Yenny juga mengungkapkan hasil survei Wahid Foundation tentang perdamaian. Hasilnya? Perempuan Indonesia adalah orang-orang yang sangat toleran dan anti radikalisme.
Survei ini, kata Yenni, digelar di seluruh wilayah Indonesia, melibatkan responden pria dan wanita. āIni sungguh luar biasa. Perempuan adalah makhluk yang toleran. Mereka memberikan kesempatan bagi orang lain untuk hidup dengan damai,ā tegasnya.
Menurut Yenny, Festival Toleransi ini menjadi penting karena efeknya langsung di masyarakat. Perempuan desa bisa menjadi agen perdamaian. Karena itulah Wahid Foundation mengajak kaum perempuan untuk membangun kemandirian ekonomi, membangun usaha bersama, untuk merekatkan toleransi dan meminimalkan konflik.
Ia menegaskan, semua warga negara Indonesia berhak hidup di negeri ini tanpa memandang suku, agama, atau warna kulitnya. Negara mengakui hak tiap warganya dengan setara. Kerukunan dan kedamaian yang akan membuat Indonesia menjadi besar.
Selanjutnya, Yenny berpesan kepada para peserta fashion show dan seluruh hadirin agar menjadi penyebar perdamaian di daerah masing-masing. Perempuan tidak hanya cantik
parasnya, tapi juga cantik hatinya. āItulah program yang kita jalankan selama ini, yakni perempuan yang bisa memperjuangkan kohesi sosial,ā tandasnya. (rls/fid)
- Bisnis5 hari ago
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024Ā
- Tangerang7 hari ago
Rayakan HUT Paramount Enterprise ke-18, Band Padi Reborn dan Ribuan Peserta āParamount Fun Color Runā 2024 Mewarnai Kota Gading Serpong
- Banten5 hari ago
Ketua Komisi V DPRD Banten Ananda Trianh Salichan Harapkan Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan Pendidikan
- Banten5 hari ago
Tanggap Bencana Alam, Sekretariat DPRD Banten Gerak Berikan Bantuan
- Pamulang7 hari ago
Puskesmas Pamulang Raih Prestasi Membanggakan di Ajang Jambore Puskesmas Nasional
- Banten5 hari ago
Wakil Ketua DPRD Yudi Budi Wibowo Hadiri Acara Penganugerahan Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024
- Pemerintahan6 hari ago
Festival Tangsel Land 2024, Benyamin Davnie Dukung Perkembangan Industri Kreatif Lokal
- Pemerintahan7 hari ago
Pilar Saga Ichsan: Tangsel Mengaji, Langkah Pemkot Tingkatkan Program dan Infrastruktur Keagamaan