Connect with us

Kementerian Kesehatan melalui Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) menggelar Rapid Test Massal di SD Negeri Karet 04 Pagi, Kelurahan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Turut hadir Sekretaris Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Agus Hardian Rahim, Kepala UPK Kemenkes Inda Torisia Hatang, Camat Setiabudi Sri Yuliani Saraswaty, Lurah Karet Kuningan Endang Effendi, dan Kepala Puskesmas Kecamatan Setiabudi Gafar Hartatianto.

Dalam keterangannya, Sri Yuliani mengatakan pemerintah setempat sangat mengapresiasi dan menyambut baik bantuan tes massal gratis dari Kementerian Kesehatan. Ia berharap dengan adanya tes massal dapat mengendalikan perkembangan Covid-19.

“Atas nama pemerintah setempat mengucapkan terima kasih. Semoga kedepannya ada lokasi lain yang diberikan bantuan rapid test secara gratis dari pemerintah. Ini sangat membantu, agar lebih banyak jumlah orang yang dites. Dan mudah-mudahan hasil tesnya negatif, agar kita bisa mencegah penularan Covid-19,” ungkapnya.

Advertisement

Skreening Covid-19 ini dilaksanakan untuk pertama kalinya digelar di Kecamatan Setiabudi. Ada 2 lokasi yang dipilih untuk Tapid Test massal diantaranya Kelurahan Karet dan Kelurahan Pasar Manggis.

Sejalan dengan pelaksanaaan tes ini, Inda Torisia Hatang tak menampik kedepan kegiatan serupa akan diadakan ditempat lain agar sesegera mungkin ditemukan kasus positif kemudian diisolasi sehingga tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.

“Dari hasil perbincangan dengan Bu Camat, antusias sekali ya. Artinya mengharapkan dari Kementerian Kesehatan bisa terjun langsung ke masyarakat jadi yang dimaksud tepat sasaran. Alhamdulillah, mudah-mudahan kedepannya kita masih akan terus berlanjut ke wilayah-wilayah lain yang membutuhkan,” terangnya.

Indah menambahkan, di Kelurahan Karet Kemenkes menargetkan pengambilan sampel sebanyak 200 warga. Tes ini diprioritaskan bagi masyarakat yang punya kontak dekat dengan kasus positif, memiliki riwayat perjalanan dari zona merah, lansia, ibu hamil, maupun masyarakat dengan penyakit penyerta (komorbid).

Advertisement

“Kalau target kita untuk hari ini 200, besok 300. Kita targetkan 500, karena kita lihat dulu apakah masyarakat berkeinginan karena ketakutan adanya stigma buruk, nanti saya bagaimana, saya bagaimana itu membuat orang jadi ragu,”

Lebih lanjut Indah menjelaskan alur tes massal yang tentunya mengedepankan protokol kesehatan yang ketat seperti pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun. Kemenkes menyediakan 4 meja pengambilan sampel dan 1 meja untuk analisis (RDT) agar mempercepat pengambilan sampel dan tidak menimbulkan kerumunan.

Tahapan tes yang dilalui peserta meliputi:
1. Peserta melakukan pendaftaran tes dan mengisi formulir yang disediakan.
2. Peserta melakukan pengujian sampel Rapit Test
3. Peserta menunggu hasil test sembari diberikan edukasi dan sosialisasi seputar Covid-19.
4. Apabila hasilnya hasilnya reaktif, maka yang bersangkutan akan langsung di tes swab.
5. Hasil positif dengan gejala ringan maupun tak bergejala maka diarahkan untuk isolasi mandiri dengan monitoring dari Puskesmas. Namun jika tidak mampu melakukan isolasi mandiri maka akan dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. (rls)

Advertisement

Populer