Lifestyle
7 Penyebab Mikrosefalus (Kepala Berukuran Kecil) Pada Bayi
Setelah dilahirkan, orangtua tentu akan sangat bahagia melihat buah hatinya lahir dengan sehat, selamat, dan memiliki anggota tubuh yang lengkap dan normal. Salah satu masalah medis yang menyebabkan ukuran kepala bayi mengecil adalah mikrosefalus. Sebenarnya, apa penyebab bayi mengalami mikrosefalus? Mari kupas satu per satu penyebabnya berikut ini.
Berbagai penyebab mikrosefalus pada bayi
Mikrosefalus atau mikrosefali merupakan suatu kondisi kepala bayi yang berukuran kecil dari ukuran seharusnya. Ini terjadi karena selama kehamilan, otak dan kepala bayi tidak berkembang dengan baik. Namun, bisa juga terjadi setelah bayi dilahirkan akibat faktor tertentu. Mikrosefalus bisa terjadi tanpa atau dengan cacat tubuh lainnya.
Selain ukuran lingkar kepala di bawah rata-rata bayi seusianya, bayi dengan mikrosefalus biasanya memiliki bentuk dahi yang miring ke belakang. Ada beberapa penyebab mikrosefalus yang perlu orangtua ketahui, yakni:
1. Craniosynostosis
Craniosynostosis merupakan kondisi cacat lahir yang menyebabkan bentuk kepala bayi tidak normal akibat adanya kelainan pada tulang tengkorak. Kelainan ini memengaruhi perkembangan kepala dan otak bayi sehingga dapat menjadi penyebab kepala bayi berukuran kecil daripada seharusnya.
Untuk mengatasi kelainan ini, bayi memerlukan proses pembedahan untuk memisahkan tulang yang bermasalah. Jika tidak ada masalah yang terjadi pada otak, operasi ini memungkinkan otak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dan berkembang.
2. Kelainan genetik
Kelainan genetik sering menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan, salah satunya mikrosefalus. Setiap gen terdiri dari DNA yang bertindak sebagai pengatur produksi protein yang erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Jika ada masalah atau kelainan gen yang terjadi pada bayi, maka pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya bisa terganggu. Salah satu kelainan gen yang dapat menyebabkan mikrosefali adalah down syndrome.
3. Kekurangan gizi
Ibu hamil memerlukan banyak nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada di dalam kandungannya. Nutrisi penting selama masa kehamilan tersebut, didapat dari makanan dan minuman, seperti sayur, buah, daging, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Bila kebutuhan nutrisi ibu hamil tidak tercukup dengan baik, perkembangan bayi bisa terganggu. Hal ini dapat menjadi penyebab kepala bayi berukuran kecil.
4. Penggunaan zat tertentu dan paparan bahan kimia
Selain kebutuhan nutrisi yang harus diperhatikan, Anda pasti sering mendengar jika ibu hamil dilarang melakukan kegiatan atau menggunakan zat tertentu. Ini meliputi pekerjaan yang menyebabkan ibu hamil terpapar zat kimia, kebiasaan merokok dan minum alkohol, atau menggunakan obat-obat tertentu.
Semua zat asing yang masuk ke tubuh sang ibu, dapat mengalir bersama darah dan masuk ke tubuh bayi. Zat-zat yang tidak dibutuhkan ini bisa mengganggu proses perkembangan otak anak sehingga bisa menyebabkan mikrosefalus.
5. Infeksi
Infeksi dalam tubuh wanita hamil bisa menyebabkan masalah pada perkembangan bayi. Pasalnya, infeksi bisa mengalir bersama darah dan masuk ke tubuh bayi atau dapat juga mengganggu kerja organ tubuh sang ibu yang seharusnya menyempurnakan janin.
Beberapa infeksi yang dapat menjadi penyebab mikrosefalus pada bayi, antara lain:
- Cacar air yakni infeksi virus varicella yang menyebabkan tubuh demam disertai lenting berisi air
- Virus Zika yaitu virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan demam Zika
- Toksoplasmosis yaitu infeksi yang menyebabkan tubuh demam, kejang, dan pembesaran limpa
- Infeksi rubella yang menyebabkan ruam merah di seluruh kulit
- Infeksi sitomegalovirus yang menyebabkan demam, kelenjar geta6. h bening membengkak, dan nyeri otot
6. Celebral anoxia
Komplikasi kehamilan juga bisa menjadi penyebab mikrosefalus, salah satunya celebral anoxia. Kondisi ini terjadi karena pengiriman oksigen ke otak janin terhambat. Asupan oksigen yang tidak memadai ini bisa menyebabkan perkembangan otak dan kepala bayi terganggu.
7. Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah cacat bawaan lahir yang emnyebabkan asam amino yang disebut dengan fenilalanin menumpuk di dalam tubuh. Ini terjadi karena adanya kecacatan gen yang diwariskan orangtua untuk memecah memecah fenilalanin.
Wanita hamil yang memiliki kondisi ini sangat berisiko, salah satunya dapat menyebabkan mikrosefalus atau keguguran.
Ortu harus cari tahu penyebab mikrosefalus pada anak
Ada banyak penyebab mikrosefali yang mungkin terjadi. Ini sangat penting untuk dicari tahu sebab akan membantu dokter dan keluarga untuk memprediksi gejala apa saja yang akan dialami oleh si kecil. Contohnya, mikrosefali yang disebabkan oleh keterlambatan perkembangan berisiko menimbulkan gejala kejang.
Sementara, penyebab mikrosefalus tertentu juga dapat merusak fungsi motorik sehingga nantinya dapat memengaruhi kemampuan si kecil untuk mengatur dan mengendalikan gerakannya.
Kemudian, jika mikrosefalus disebabkan oleh infeksi, biasanya akan menyebabkan masalah penglihatan dan pendengaran. Konsultasikan pada dokter untuk mengetahui lebih dalam mengenai mikrosefalus pada bayi.
Kabartangsel.com
- Banten6 hari ago
Emak-emak di Lebak Berebut Peluk Airin Rachmi Diany
- Bisnis6 hari ago
Sun Life Indonesia Ajak Perempuan Berwirausaha
- Bisnis5 hari ago
Peruri Digital Security Adakan “Appreciation and Sharing Session” Bagi Perusahaan Pemungut dan Pengguna Meterai Elektronik
- Bisnis6 hari ago
AEON Mall Deltamas Resmi Dibuka
- Nasional6 hari ago
Menhan Prabowo Subianto Sambut Hangat Kunjungan Kehormatan Dubes Hongaria H.E. Ms. Lilla Karsay, Bahas Transfer Teknologi
- Nasional6 hari ago
Menkeu Sri Mulyani Imbau Masyarakat Laporkan SPT Pajak Tepat Waktu 31 Maret 2024
- Banten6 hari ago
Benyamin Davnie Bersama Pj Gubernur Banten Safari Ramadan di Serpong
- Bisnis6 hari ago
Bank DBS Indonesia Dukung Pertumbuhan UMKM Melalui Pinjaman Rp 1 Triliun untuk PNM