Connect with us

Direktur Operasional PT Lippo Group, Billy Sindoro yang terkait dengan kasus suap perizinan pembangunan proyek Meikarta di kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hari ini Kamis (13/12/2018), baru saja keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Billy baru saja diperiksa kembali oleh penyidik KPK.

Sedikit bicara, Billy mengatakan, masa penahanannya diperpanjang kembali. Ia diperiksa sebagai tersangka untuk melengkapi berkasnya sendiri. Ia menjadi salah satu dari sembilan tersangka kasus suap Meikarta.

“Pemeriksaan dilakukan untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka,” kata juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Direktur Operasional PT Lippo Group, Billy Sindoro
Direktur Operasional PT Lippo Group, Billy Sindoro di gedung KPK. (Foto: PMJ News)

Selain itu, penyidik juga memanggil dua tersangka lainnya. Antara lain, konsultan Lippo Group Taryadi dan Henry Jasmen. Dua saksi pihak swasta, Edi Dwi Soesianto dan Satriyadi juga masuk daftar terperiksa.

“Kedua saksi diperiksa untuk tersangka DT (Kepala Dinas DPMPTSP Bekasi Dewi Tisnawati),” tutur Febri.

Advertisement

KPK terus mendalami skandal suap Lippo Group. Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, CEO Lippo Group James Riady, dan mantan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Toto Bartholomeus telah diperiksa dalam kasus ini.

Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk Ketut Budi Wijaya, Corporate Affairs Siloam Hospital Group Josep Christoper Mailool, Direktur Keuangan PT Lippo Cikarang Tbk Soni, dan Direktur Keuangan PT Lippo Karawaci Tbk Richard Setiadi juga dimintai keterangan.

Terbaru, Direktur Keuangan PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU) Hartono diperiksa penyidik. Dari semua pemeriksaan itu, terungkap adanya pertemuan-pertemuan antara petinggi Lippo Group dan Neneng.

Salah satunya, James Riady yang mengakui pernah bertemu Neneng dengan alasan silaturahmi persalinan Neneng. Billy Sindoro juga mengaku dua kali bertemu Neneng.

Advertisement

Pertemuan pertama dilakukan untuk memberi selamat atas persalinan Neneng. Sementara, dalam pertemuan kedua, Billy dan Neneng membahas pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam di Meikarta.

Meikarta merupakan salah satu proyek prestisius milik Lippo Group. Penggarap proyek Meikarta ialah PT Mahkota Sentosa Utama, yang merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk di bawah naungan Lippo Group.

Secara keseluruhan, nilai investasi proyek Meikarta ditaksir mencapai Rp278 triliun. Meikarta menjadi proyek terbesar Lippo Group selama 67 tahun grup bisnis milik Mochtar Riady itu berdiri.

Dalam kasus ini, Billy Sindoro diduga memberikan uang Rp7 miliar kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan anak buahnya. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan Rp13 miliar terkait proses pengurusan izin proyek Meikarta.

Advertisement

Populer