Pemerintahan
Perbaikan Infrastruktur Menjadi Prioritas Utama Tangsel
Revitalisasi perbaikan infrastruktur menjadi skala prioritas utama Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pascapemekaran.
Kebijakan tersebut telah menjadi komitmen Walikota Airin Rachmi Diany sejak mulai memimpin jalannya roda pemerintahan definitif.
Perbaikan infrastruktur tersebut meliputi seluruh jalan-jalan kota dan lingkungan, saluran air (drainase), pelebaran ruas jalan di sejumlah titik, normalisasi daerah aliran sungai dan lain sebagainya.
Hasil dari proses perbaikan tersebut kini begitu mudah dilihat dan dirasakan masyarakat selaku pihak yang berhak mendapatkan pelayanan dari pemerintah daerah.
“Sudah menjadi target kerja saya bila kondisi infrastruktur harus bagus. Sebab, perbaikan infrastruktur menjadi skala prioritas utama selain perbaikan sarana dan pelayanan pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup serta pelayanan perizinan,” ungkap Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, kepada Kabar6.com di kantornya, kemarin.
Airin menyatakan, targetnya setelah tiga tahun pemerintahan yang dipimpinnya berjalan seluruh perbaikan infrstruktur tersebut telah rampung.
Sehingga pada tahun-tahun berikutnya pemerintah daerah hanya mengalokasikan dana untuk perawatan infrastruktur.
Sementara dana APBD tersebut nantinya akan dikucurkan untuk membangun gedung-gedung kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Sekarang saja banyak SKPD yang kantornya masih menyewa. Makanya tiga tahun ini APBD Tangsel 70 persennya untuk belanja langsung dan sisanya belanja tidak langsung,” terang Airin.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati, memaparkan, mengalokasikan dana Rp 46 Miliar untuk melakukan pembebasan lahan dan pelebaran jalan menjadi empat lajur seluas 24 meter guna menekan kemacetan yang kerap melanda jalan raya Ciater, Serpong.
Pelebaran jalan, akan dilakukan terhadap ruas jalan Ciater Raya – Pertigaan Maruga dan Pertigaan Maruga – Pertigaan Jalan Arya Putra (Jalan Bukit Serua).
“Pelebaran jalan Ciater Raya hingga Pertigaan Jalan Aria Putra menjadi prioritas Dinas BMSDA pada tahun anggaran 2013 karena kerap dilanda kemacetan. Jalan yang dilebarkan sepanjang 4,4 Kilometer dari pertigaan Maruga hingga ke Serpong,” paparnya.
Retno merincikan, 2,2 Kilometer untuk ruas Jalan Ciater Raya – Pertigaan Maruga dan 2,2 Kilometer untuk ruas Pertigaan Maruga – Pertigaan Jalan Aria Putra. Dari Pertigaan Maruga ini, kata dia, akan ada simpang kaki ke arah Pamulang 2 sepanjang 145 meter.
Ruas jalan yang nanti dilebarkan, akan memiliki empat lajur dengan lebar 24 meter. Di ruas jalan ini, nantinya akan dibuat jalur sepeda, drainase dengan lebar 1,2 meter dan di atasnya bakal dibangun jalur untuk pedestrian atau pejalan kaki.
“Di Pertigaan Maruga ini nantinya akan ada bundaran. Selain itu akan ada pula penambahan geometri di titik itu,” jelas Retno.
Penambahan ini berfungsi agar di Pertigaan Maruga kondisi geometrinya tidak seperti yang sekarang ada. Pengguna jalan, nantinya tidak akan langsung menemui tanjakan saat berputar atau melintas di Pertigaan Maruga.
“Kita targetkan pada 2013 semuanya sudah dapat direalisasikan,” kata dia.
Terkait pelebaran jalan ini menurutnya, pelebaran ruas jalan penghubung Ciputat-Serpong merupakan skala prioritas kota Tangsel.
Untuk pengerjaan khusus di Pertigaan Maruga sudah dimulai dalam waktu dekat ini karena sudah dilakukan pembebasan lahan. “Sisanya hingga saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan,” demikian Retno.
Musim penghujan diprediksi akan terjadi di akhir tahun ini. Guna mengantisipasi tidak terjadi penurunan kualitas jalan akibat musim penghujan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mengejar dan mempercepat penyelesaian pekerjaan pembangunan jalan di kota yang dipimpin Airin Rachmi Diany ini.
Percepatan pekerjaan pembangunan jalan tersebut bisa terbukti dengan terselesaikannya pembanguan ruas jalan di beberapa kecamatan.
Diantaranya jalan Lengkong Gudang Timur atau lebih dikenal dengan Jalan Leguti. Jalan sepanjang 452 meter itu kini telah terealisasi dengan menggunakan konstruksi berbahan beton.
Kepala Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kota Tangerang Selatan, Retno Prawati menjelaskan, Jalan Leguti ini merupakan jalan penghubung bagi warga Tangerang Selatan dari Lengkong Wetan menuju Kampung Perigi ataupun sebaliknya.
“Pekerjaan jalan ini, (Leguti, red) merupakan pekerjaan yang telah kami laksanakan di pertengahan tahun 2012. Mudah-mudahan bisa lebih meningkatkan geliat perekonomian warga sekitar,” ujarnya.
Lebih lanjut Retno mengatakan, selain melaksanakan pembangunan jalan Lengkong Gudang Timur, DBMSDA juga telah menyelesaikan pembangunan jalan Lengkong Karya sepanjang 500 meter, dan Jalan Bhayangkara di kelurahan paku jaya sepanjang590 meter.
Kemudian, Jalan Villa Mutiara di Kelurahan Jalupang dengan panjang sekitar 285 meter, Jalan Talas 2,3 di Kelurahan Pondok Cabe Udik sepanjang220 meter dan Jalan Hutan Kota dengan panjang 102 meter.
Jalan sepanjang 611 meter di Mesjid Kubah-Pondok Kacang Raya di area kompleks Maharta juga tak luput dari percepatan pembangunan jalan ini.
Selain itu, Pemkot Tangsel juga telah menyelesaikan Jalan Kandang Sapi, Jalan Bambu Apus, Jalan Parung Raya, Jalan Pamulang Permai Barat, Jalan Kayu Manis Raya, dan jalan Mars Raya. Serta masih banyak lagi pekerjaan jalan lainnya yang telah terselesaikan.
Dinas Binamarga juga tengah memproritaskan penyelesaian pembangunan Sodetan Simpang viktor di antara ruas jalan Siliwangi dan jalan Buaran-Rawa Buntu (Viktor). Pekerjaan ini sudah dimulai pengerjaannya.
Tak berhenti sampai di jalan-jalan yang telah disebutkan tadi, Pemkot Tangsel juga saat ini tengah mengerjakan beberapa pembangunan.
Seperti pembangunan Sodetan Simpang viktor di antara ruas jalan Siliwangi dan jalan Buaran-Rawa Buntu (Viktor). Bahkan kini pembangunan sodetan itu menjadi prioritas mengingat akan memasuki musim penghujan.
“Sama dengan pekerjaan jalan yang lainnya, pembangunan Sodetan Simpang Viktor juga menjadi prioritas kerja DBMSDA Kota Tangerang Selatan. Untuk tahap awal pekerjaan sodetan simpang Viktor kami targetkan akan selesai pada tahun ini,” terang Retno.
Untuk diketahui, Pekerjaan jalan yang dilaksanakan oleh DBMSDA banyak yang merupakan pekerjaan lanjutan, dan sebagian besar paket pekerjaan yang ada di DBMSDA Kota Tangsel ini dapat terealisasi lebih cepat dari rencana ataupun jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan, salah satu diantaranya adalah Jalan Bhayangkara.
Selain memberikan kemudahan aksebilitas masyarakat sekitar, Jalan Bhayangkara juga merupakan jalan penghubung antara Kota Tangerang Selatan dengan Kota Tangerang.
Selain itu pula, Jalan Serpong (Puspitek) – batasTangerang-Bogor sepanjang 1 km, Jalan Ciputat Serpong – Serpong (Puspitek) sepanjang 1,2 km, pelebaran jalan Pahlawan Seribu sepanjang 0,5 km, yang merupakan jalan Provinsi di Kota Tangerang Selatan, masih dalam proses pengerjaan.
Sedangkan Jalan Provinsi yang lainnya yaitu Jalan Padjajaran Ciputat sepanjang 0,8 km dan rehabilitas Jalan Tangerang – Serpong (BSD) dengan panjang sekitar 5 km telah terselesaikan.
Ketika ditanya terkait pekerjaan jalan yang sudah dan akan dikerjakan, salah satu warga Pamulang, Didin (37) mengatakan sangat mengapresiasi program itu. Menurut dia, jalan merupakan infrastruktur vital yang harus terus dibenahi.
Bahkan, Didini juga beranggapan jika satu wilayah bisa terlihat maju atau tidaknya juga tergantung kondisi jalan. “Saya dengan warga lain sudah melihat ada perubahan atas jalan yang sudah dikerjakan Pemkot Tangsel. Tentu ini juga mempermudah kami melakukan akses,” kata Didin.
Didin berharap, Pemkot bersama DBM-SDA juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta terbuka dengan berbagai keluhan yang akan disampaikan, baik itu terkait jalan maupun infrstruktur lainnya.
“Banyak yang belum mengerti mana jalan yang merupakan kewenangan Pemkot, dan mana milik Pemprov atau pun pusat. Sehingga, jika ada jalan rusak wajar saja jika warga menyalahkan Pemkot,” tuturnya.
Senada, warga lainnya Imam (27) mengatakan, dengan adanya program percepatan jalan, masyarakat menjadi tenang menghadapi musim penghujan. Untuk diketahui, kata dia, Tangsel merupakan wilayah yang sering terkena banjir.
“Banjir terjadi biasanya karena infrastruktur yang tidak memadai. Sekarang sudah ada perbaikan jalan, minimal akses lebih mudah jika nanti sampai terjadi banjir lagi,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait banjir, Retno menjelaskan, pihanya terus berupaya untuk menangani banjir.
Diantaranya, memprioritaskan penanganan Sungai-Sungai utama dan Situ sebagai parkir air untuk dilakukan percepatan normalisasi, sehingga peningkatan daya tampung air dan penurunan muka air banjir dapat terwujud.
“Pada tahun anggaran 2012 ini, sedang dilakukan normalisasi Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Situ Pamulang dan Situ Ciledug, dan dalam rangka mendukung penataan sistem Drainase Kota sedang dilakukan penyusunanMaster Plan Drainase Kotamelalui Direktorat Penataan Lingkungan Perkotaan (PLP) Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,” tutur Retno.(adv)
- Pemerintahan6 hari ago
Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Realisasi DAK Fisik Tercepat 2024
- Tangerang Selatan6 hari ago
Bersama Tangsel Ska Orchestra, Pilar Saga Ichsan Pukau Ribuan Penonton di Tangsel Sejiwa Fest 2024
- Pemerintahan6 hari ago
Tutup Tangsel Sejiwa Fest 2024, Benyamin Davnie: Tahun Depan Kita Bikin Lebih Seru Lagi
- Pemerintahan6 hari ago
DWP Tangsel Raih Juara 1 Apresiasi E-Reporting dan E-Asuh Tingkat Provinsi Banten
- Pemerintahan6 hari ago
Tangsel Investment Forum 2024, Benyamin Davnie: Kita Dorong Investasi di Sektor Wisata Kesehatan
- Pemerintahan6 hari ago
ICCF 2024: Transformasi Tangsel dari Kota Satelit ke Pusat Ekonomi Kreatif
- Pemerintahan6 hari ago
ICCF 2024: Penanaman Pohon di Kampung Keranggan, Perkuat Ekosistem Hijau di Tangsel
- Tangerang Selatan6 hari ago
Ditutup Kotak Band, Hari Pertama Tangsel Sejiwa Fest 2024 Sukses Pukau Puluhan Ribu Penonton