Connect with us

Pemerintahan

Airaditas, Bank Sampah Kota Tangsel

Selama ini sampah selalu dipahami sebagai suatu benda yang tidak berguna. Namun kini sampah tengah naik daun.

Sampah tidak lagi dipandang picik sebelah mata, karena ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi ketika dikelola oleh orang-orang yang kreatif.

Persoalan sampah memang masih menjadi persoalan pelik bagi kota-kota di Indonesia. Tak terkecuali bagi Kota Tangerang Selatan sebagai kota yang tengah berkembang pesat.

Untuk menangani persoalan sampah, Pemerintah Kota Tangerang Selatan membangun sebanyak 11 bank sampah. Bank sampah itu nantinya disebar di 11 kelurahan dan 7 kecamatan yang ada di wilayah kota pemekaran Kabupaten Tangerang itu. Tahap awal, bank sampah yang dibangun diberi modal sebesar Rp 5 juta.

Advertisement
Airaditas merupakan nama dari Bank Sampah Kota Tangerang Selatan (ist)

Airaditas merupakan nama dari Bank Sampah Kota Tangerang Selatan (ist)

Uniknya, pembangunan bank sampah yang segera diwujudkan di wilayah Kota Tangsel itu diberi nama Airin Airin Rachmi Diany Tangerang Selatan atau disingkat Airaditas.

Sebelas bank sampah itu akan ditempatkan di 11 kelurahan.  Antara lain Kelurahan Lengkong Wetan, Rawa Mekar Jaya, Bakti Jaya, Pondok Benda, Benda Baru, Cempaka Putih, Serua, Sawah, Pondok Jagung Timur, Jurang Wangu Barat, dan Pondok Betung.

“Sebagai modal awal, kami berikan modal Rp 5 juta untuk masing-masing Bank Sampah Airaditas,” ujar Suhalimi Ismedi, Direktur Bank Sampah Kota Tangsel ketika ditemui saat mengikuti Bimbingan Teknis Bank Sampah, Senin (22/07).

Suhalimi mengatakan, tidak hanya modal awal saja yang dikucurkan tetapi masing-masing unit juga akan berikan fasilitas perlengkapan. Sehingga, warga diharapkan sudah bisa langsung mengelolanya.

Dalam satu Bank Sampah, lanjut Suhalimi akan ada lima pengelola Bank Sampah. Yakni satu orang sebagai ketua, sisanya untuk petugas mencatat, penimbang, marketing, dan bendahara.

Advertisement

“Bank Sampah ini juga berbadan hukum, tinggal jalan saja. Setelah bimbingan teknis ini sudah bisa terlaksana pelayanannya,” ujarnya.

Lebih lanjut Suhalimi menerangkan pengelola bank sampah nantinya yang akan bertanggung jawab kepada setiap masyarakat yang akan menabungkan sampahnya.

Metode penanganan sampah dengan membangun bank sampah diharapkan bisa menjadi budaya di masyarakat Kota Tangsel. Masyarakat juga diharapkan bisa lebih pandai memilah sampah organik dan non organik dan memungsikannya ke dalam tabungan.

Tidak hanya itu, Suhalimi memercayai bank Sampah bisa menjadi salah satu faktor untuk mempertahankan dan meraih kembali penghargaan Adipura untuk Kota Tangerang Selatan.

Advertisement

Untuk pengambilan uang hasil tabungan, nasabah bisa mengambilnya setiap tiga bulan sekali agar manfaat besarnya bisa dinikmati.

“Bank Sampah ini di bawah binaan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, serta ibu Walikota Airin Rachmi Diany sebagai ketua pembina nya,” pungkas Suhalimi.  (bantenhits/ktc)



Populer