Legislatif
Dewan dan Panwaslu Dukung Bansos di Tangsel Cair Setelah Pemilu 2014
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendukung pencairan dana bantuan sosial (bansos) Kota Tangsel dilakukan seusai perhelatan Pemilu 2014. Dukungan itu merespons kekhawatiran sejumlah pihak dana bansos diselewengkan anggota legislatif demi kepentingan pribadi atau partai politik-nya dalam Pemilu nanti.
“Kami sudah mendengar kekhawatiran itu (dana bansos diselewengkan). Tetapi saya tegaskan, DPRD mendukung pemilu yang bersih, jujur dan adil,” kata Ketua DPRD Kota Tangsel, Bambang P Rachmadi, di Serpong, (13/2/2014)
Bambang yakin anggota legislatif yang mencalonkan kembali pada Pemilu April nanti tidak akan berani menyelewengkan dana bansos. Pasalnya, penggunaan dana bansos diatur ketat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Selain itu, akses informasi mengenai penyaluran dana bansos terbuka untuk publik. Oleh karena itu, masyarakat dapat mengawasi peruntukan pencairan dana bansos. Bambang juga memprediksi dana bansos Kota Tangsel senilai Rp 20 miliar dari APBD 2014 belum bisa dicairkan dalam waktu dekat.
Pasalnya, pengesahan APBD masih harus menunggu persetujuan dari Pemerintah Provinsi Banten. “Kami pastikan, tidak akan terjadi penyelewengan karena bansos sudah sesuai dengan aturan. Bahkan kami mendukung bansos itu lebih baik direalisasikan usai Pemilu, atau sekitar bulan Mei,” tutur Bambang.
Sebelumnya, Ketua Divisi Pengawasan dan Humas Panwaslu Kota Tangsel, Muhammad Taufik, mengatakan kucuran dana bansos rawan diselewengkan. Pasalnya, kasus serupa telah banyak terjadi dan berujung ke meja hijau. Apalagi nilai bansos keluar keluar kurang dari dua bulan perhelatan Pemilu 2014. “Makanya kami meminta kepada Pemkot Tangsel untuk tidak mencairkan dana bantuan sosial (bansos) sebelum Pemilu pada 9 April 2014 mendatang,” kata Taufik.
Di tahun politik ini, ucap Taufik, caleg maupun parpol tentu akan mencari celah untuk mencari modal kampanye. Alasannya, politik uang telah menjadi budaya. Mestinya masyarakat terus diberikan edukasi untuk menjadi pemilih cerdas. “Ini untuk mengantisipasi agar caleg yang punya akses ke birokrat tidak berbuat kolusi dan menggunakan dana bansos dalam kampanye.”
Taufik juga mengingatkan masyarakat di Kota Tangsel untuk terus memantau penyaluran dana bansos. Agar uang yang berasal dari pajak masyarakat bisa tepat sasaran sesuai peruntukannya. Seperti diketahui, anggaran bansos dalam APBD 2014 naik menjadi Rp 20 miliar. Angka ini naik sekitar Rp 4,3 miliar dibandingkan APBD Perubahan 2013 yang berjumlah Rp 15,7 milliar. (wk/kt)
- Tips5 hari ago
5 Rekomendasi Android Smart TV Terbaik dan Terjangkau 2024
- Pamulang6 hari ago
Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Janji Akan Terus Lanjutkan Program Bedah Rumah
- Tangerang Selatan5 hari ago
Ribka Tjiptaning Puji Kepemimpinan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan
- Banten5 hari ago
Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi Akan Dorong MRT Hingga Reaktivasi Jalur Kereta Api di Banten
- Nasional6 hari ago
Menag Nasaruddin Umar dan UIII Bahas Indonesia Sebagai Pusat Keilmuan Islam Dunia
- Banten3 hari ago
GSPI Deklarasi Dukung Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di Banten dan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan di Tangsel
- Sport6 hari ago
27 Pemain Dipanggil Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Jelang Hadapi Jepang dan Arab Saudi
- Pendidikan1 hari ago
Film Pendek dan Animasi Karya Siswa dan Siswi SMK Budi Luhur Siap Rilis Perdana di Bioskop