Connect with us

Tangerang Selatan

Peringati 10 Muharram 1443 H, Kemenag Tangsel Gelar Santunan Anak Yatim

Peringati 10 Muharram 1443 H, Kemenag Tangsel Santuni Anak Yatim

Kementerian Agama Kota Tangsel mengadakan acara Santunan Anak Yatim, Kamis (19/08/2021) bertempat di masjid Khodimul Ummah, Kantor Kemenag Kota Tangsel.

Acara dihadiri oleh Kepala Kantor, Abdul Rojak, Kasubbag TU, Asep Azis Nasser, para Kepala Seksi, KUA, Pokjaluh, perwakilan dari BJB, dan 80 anak yatim yang berada di sekitar kantor Kemenag Tangsel.

Kepala Kantor menjelaskan bahwa kegiatan santunan yatim ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Kantor Kemenag Tangsel kepada masyarakat sekitar.

“Ini salah satu upaya kami untuk peduli kepada masyarakat khususnya bagi anak yatim yang tinggal di sekitar kantor Kemenag Tangsel. Alhamdulillah, walau di masa Pandemi Covid-19, di bulan Muharram tahun ini keluarga besar Kemenag Tangsel bersama bank BJB bisa berbagi kebahagiaan,” ujarnya.

Advertisement

Kepala Kantor juga mengajak seluruh keluarga besar Kemenag Tangsel dan masyarakat Tangsel untuk membiasakan berinfaq, bersedekah, peduli, dan gemar berbagi.

“Semoga kegiatan ini sebagai tawashul dalam mendatangkan keberkahan dari Allah SWT bagi keluarga besar Kemenag Tangsel,” tuturnya.

Lebih lanjut ditambahkannya bahwa kegiatan santunan anak yatim seperti ini sudah diadakan di masa ulama khalaf sekitar 1.000 tahun yang lalu dan menjadi tradisi hingga sekarang.

Dijelaskannya, ada dua kategori ibadah dalam Islam, pertama ibadah qashirah (ibadah individual) yang pahala dan manfaatnya hanya dirasakan oleh pelaku ibadah saja, dan kedua ibadah muta’addiyah (ibadah sosial) di mana pahala dan manfaat ibadahnya tidak hanya dirasakah oleh yang bersangkutan tetapi juga oleh orang lain.

Advertisement

“Contoh ibadah individual adalah haji, umrah, puasa, shalat, dan sebagainya. Sementara contoh ibadah sosial adalah menyantuni anak yatim, membantu fakir-miskin, menolong para korban bencana, merawat alam dan lingkungan, berbuat baik dan kasih sayang kepada sesama, dan lainnya. Semua itu merupakan bentuk-bentuk ibadah sosial yang memberi manfaat atau kemaslahatan kepada masyarakat banyak,” sambungnya.

Dalam Islam, lanjutnya, al-muta’addiyah afdhalu min al-qashirah (ibadah sosial lebih utama daripada ibadah individual).

“Jadi, jangan hanya demam ibadah individual, tapi lupa ibadah sosial,” tegasnya.

Penggalangan dana untuk kegiatan ini dimulai sejak akhir bulan Dzulhijjah 1441 H lalu dengan mengajak keluarga besar Kemenag Tangsel untuk berpartisipasi menyisihkan sebagian rezekinya dalam kegiatan ini. (afm/fid)

Advertisement

Populer