Banten
Tak Kunjung Peroleh Investor, Sejumlah Mega Proyek di Banten Masih Sekedar Wacana
Sejumlah mega proyek yang direncanakan dibangun di wilayah Provinsi Banten sebagian besar hanya berhenti di meja diskusi atau sekadar wacana. Bahkan ada beberapa proyek yang telah menelan biaya untuk pembangunan tahap awalnya, tidak dapat dilanjutkan karena tidak memperoleh investor.
Beberapa proyek yang mandek itu antara lain rencana pembangunan Pelabuhan Internasional Bojonegara (PIB) yang terletak di Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang. Rencana pembangunan PIB sebagai solusi terhadap persoalan kejenuhan dan kepadatan peti kemas yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pemancangan tiang pertama pembangunan PIB sudah dilakukan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri. Namun, kemudian gagal dilanjutkan karena PT Pelindo II gagal memperoleh investor.
Bahkan dalam grand design yang dibuat, PIB akan didukung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bojonegara, yang dibangun di satu kawasan dengan PIB. Namun, hingga saat ini lokasi yang direncanakan untuk dibangun PIB itu, sudah bertumbuh rumput liar dan sudah lenyap dari tema diskusi baik itu di tingkat Pemprov Banten maupun di tingkat Pemerintah Pusat.
Selain itu, ada sejumlah proyek lainnya yakni KEK Pariwisata Panimbang, Pandeglang, proyek pembangunan Bandara Banten Selatan, proyek jalan tol Serang-Lebak-Panimbang dan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) serta proyek pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, M Yanuar, mengatakan, untuk Waduk Karian akan dibangun pada tahun 2015. Investor untuk mengerjaan Waduk Karian berasal dari Korea. “Pembangunan pertama yang akan dilakukan yaitu pembangunan tubuh bendungan,” jelas Yanuar, Kamis (30/10).
Menurut Yanuar, beberapa proyek yang akan berjalan yaitu pembangunan jalur ganda kereta api atau double track Jakarta – Merak yang saat ini pembangunanya sudah sampai Maja. Proyek double track itu, kata Yanuar, akan dilanjutkan pada tahun 2015 yakni dari Maja-Rangkasbitung–Merak yang akan memakan anggaran Rp 1,5 triliun.
“Banyak rencana yang akan dilakukan oleh Provinsi Banten seperti di wilayah utara Banten yakni akan dilaksanakan pembangunan monorel dari Kota Tangerang Selatan–Kabupaten Tangerang. Di wilayah selatan Banten, saat ini wilayah Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak juga tengah dilakukan pembangunan kawasan permukiman yang menjadi Kota Kekerabatan Banten dan DKI Jakarta. Wilayah Maja ini akan terus dikembangkan di Lebak bagian selatan juga sudah ada pembangunan pabrik semen Merah Putih,” jelasnya.
Selain itu juga akan dilakukan revitalisasi jalur kereta api yang sempat ada yaitu jalur kereta api Saketi Bayah-Bayah–Labun. “Termasuk untuk jalan tol Serang–Rangkasbitung–Panimbang kita rencanakan itu,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Banten, Suparman, mengatakan, dalam pembangunan pabrik semen di wilayah selatan Banten memang berimbas pada kerusakan infrastruktur jalan yang sudah ada. Hal ini sudah kami sampaikan kepada Dinas Perhubungan agar mobilitas pengangkutan alat berat jangan dilakukan melalui jalur darat.
“Kami sudah sampaikan agar pengangkutan alat berat jangan melalui jalur darat tetapi melalui jalur laut. Namun saat ini dermaga di pabrik semen itu belum selesai dikerjakan,” kata Suparman. (sp/kt)
- Nasional21 jam ago
Menag Nasaruddin Umar Sebut Banyak Perceraian Karena Judol dan Politik
- Nasional21 jam ago
Sapa Ribuan Umat Konghucu, Menag Nasaruddin Umar Serukan Pesan Kebersamaan
- Politik3 jam ago
Debat Kedua Pilkada Tangsel, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Sodorkan Program Pengentasan Kemiskinan