Nasional
Bappenas Tekankan Solusi Konkret untuk Penuhi Komitmen Pembangunan G20

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan bahwa upaya G20 untuk mengatasi tantangan pembangunan di negara berkembang harus diterjemahkan menjadi aksi konkret yang bisa mendorong pemulihan yang lebih kuat. Banyak negara, terutama negara berkembang, masih berkutat dengan berbagai tantangan yang menghambat kemampuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), yang akan mencapai akhir di 2030.
“Negara berkembang masih kekurangan USD 1,2 miliar per tahun, hanya untuk memenuhi jurang proteksi sosial dan 60 persen negara berkembang berisiko tinggi terkait utang. Tantangan ini meningkatkan biaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan menyebabkan peralihan dana dari pencapaian TPB/SDGs,” urai Menteri Suharso di hari pertama 3rd G20 Development Working Group (DWG) Meeting di Bali, Rabu (10/8).
Menteri Suharso menekankan tiga langkah untuk mendorong pemulihan yang lebih kuat dan ketahanan ekonomi. Pertama, kebijakan untuk meningkatkan ketahanan sosial seperti UMKM yang di banyak negara berkembang, mendominasi kontribusi sekitar 70 persen lapangan kerja, hingga kebijakan perlindungan sosial adaptif yang bisa menyediakan jalan bagi ketahanan rumah tangga. Kedua, pertumbuhan berkelanjutan dengan meraih ekonomi hijau dan ekonomi biru melalui pembangunan rendah karbon yang berketahanan iklim. Terakhir, negara G20 harus menyadari bahwa tidak ada negara yang bisa sendiri dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19.
“Dengan melebarnya ketimpangan antara negara dan di dalam negara itu sendiri, negara berkembang tidak dapat secara efektif mendanai pemulihan ekonomi pasca pandemi, meski sudah didukung dunia internasional. Maka, kita harus menentukan langkah inovatif untuk pendanaan target pembangunan, melalui mobilisasi skema pendanaan tambahan untuk sektor yang paling membutuhkan, seperti memanfaatkan pembiayaan campuran (blended finance),” tegas Menteri Suharso.
Memimpin 3rd DWG Meeting, DWG G20 Chairman Scenaider C. H. Siahaan mengawali dengan menjelaskan tujuan utama 3rd DWG G20 Meeting adalah untuk finalisasi dokumen dan kesepakatan yang disusun untuk menyambut G20 Development Ministerial Meeting di Belitung pada 7-9 September 2022. Dokumen tersebut mencakup G20 Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries, Including Least Developed Countries (LDCs) and Small Island Developing States (SIDS); G20 principles to scale-up blended finance in Developing Countries, Including LDCs and SIDS; G20 Ministerial Vision Statement: Multilateralism for SDGs Decade of Action; dan 2022 G20 Bali Update.
- Hukum5 hari ago
Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tegaskan Dukung dan Siap Amankan Seluruh Rangkaian Piala Dunia U-17
- Nasional6 hari ago
Sekjen Kemhan Buka Entry Meeting Satgas Penatausahaan Pemanfaatan BMN Tahap V Kemhan dan TNl di Kodam IV/Diponegoro
- Nasional6 hari ago
Presiden Jokowi Apresiasi Perkembangan Cepat PT Pindad
- Cek Fakta5 hari ago
Cek Fakta: [SALAH] Jokowi dan Megawati Pilih Tokoh NU untuk Wakil Ganjar
- Banten4 hari ago
Wakil Ketua DPRD Banten Barhum HS Hadiri Pelantikan Pj Bupati Tangerang
- Nasional5 hari ago
Inisiatif Indonesia atas Mekanisme Verifikasi Universal dan Platform Manajemen Pengetahuan ASEAN
- Banten6 hari ago
Ketua DPRD Banten Dukung Penuh Penyusunan Data Digital SDM Ekonomi Kreatif 2023
- Nasional2 hari ago
Momen Akrab Presiden Jokowi, Para Penggiat Seni, dan Menteri di IKN