Connect with us

Sejarawan Ridwan Saidi kembali menuai kontroversi. Kali ini pernyataannya Ridwan Saidi yang menuai kontroversi adalah soal di Kabupaten Ciamis tidak ada kerajaan. Padahal di dalam sejarah, sudah jelas di Ciamis dulu ada kerajaan Galuh. Bahkan yang paling membuat masyarakat Ciamis marah adalah Ridwan Saidi mengartikan Galuh itu brutal.

“Jadi ini persoalannya saya mohon maaf ya dengan saudara-saudara yang dari Ciamis ya, di Ciamis itu tidak ada kerajaan, karena indikator eksitensi kerajaan adalah indikator ekonomi, ciamis penghasilannya apa, pelabuhannya di selatan kan bukan pelabuhan niaga, sama dengan pelabuhan kite di teluk bayur, kan bukan pelabuhan niaga, pelabuhan penumpang. ciamis juga sama. lalu dia dagang apa, bagaimana membiayai kerajaan,” kata Ridwan Saidi dalam video dalam unggahan channel Youtube Macan Idealis dengan judul “GEGEER !! TERNYATA KERAJAAN KERAJAAN DI INDONESIA SANGAT DITAKUTI DI DUNIA” yang diunggah, 12 Februari 2020.

“Sunda Galuh saya kira agak keliru penamaanya itu, karena Galuh artinya brutal. Jadi saya tidak yakin ada peristiwa Dyah Pitaloka wanita dari Sunda Galuh itu dipanggul-panggul dibawa ke Hayam Wuruk untuk Dikawinin,” papar Ridwan Saidi.

Tak ayal unggahan video Macan Idealis itu jadi sorotan. Akun Humas Ciamis pun ikut menanggapi pernyataan Ridwan Saidi.

Advertisement

– Humas Ciamis: Seperti nya kurang tepat beh…Referensi nya dari mana?? Sudahkah babe mengunjungi ciamis?? kami tunggu di Tatar Galuh Parahyangan ya.

– restu boemi: Maen beh lah sini ke ciamis ke dikenalin sama onom galuh… 😁

– soul of viola 1990: Galuh adalah kita, Galuh itu besar jaya, Galuh itu intan permata . Tua bangka vangke

– moga pribadi: Sini beh main ke kawali…bnyak prasasti tentang kerjaan galuh..

Advertisement

– RAM Sundanese Merch: Di Ciamis gak ada kerajaan ? Galuh artinya brutal ? Kadieu beh ameng..diantos di Tatar Galuh

– Saepul Photography: Cermat lah dalam memberikan pernyataan, yang saya tau galuh itu memiliki kerajaan ,ciamis tu memiliki sejarah yang nyata adanya. Main sini be ke ciamis kita ngopi bareng.

– Krisna Eka Putra: Saya sabagai darah galuh tidak senang dengan penjelasan tentang nama galuh.. Tolong klarifikasi dan ajarin itu si kakek arti galuh dalam bahasa sunda… Karena sama saja menghina nama tanah kelahiran kami warga tatar galuh.
(kts)

Advertisement

Populer