Connect with us

Lifestyle

Penyebab Janin Terlilit Tali Pusar Dalam Kandungan, Bukan Karena Ibu

Setiap ibu hamil pasti menginginkan agar bayinya sehat terus sampai hari kelahirannya nanti. Namun kadang, bayi tak ayal mengalami gangguan dalam kandungan. Janin terlilit tali pusar atau nuchal cord merupakan salah satu masalah kehamilan yang sering terjadi. Sekitar satu dari tiga bayi mengalami hal ini.

Sebenarnya, apa saja yang menyebabkan bayi jadi terlilit tali pusar di dalam kandungan? Jika ini terjadi pada Anda, apakah ada gejala yang bisa dirasakan? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.

Apakah tali yang melilit bayi itu berbahaya?

Tali pusar adalah selang penyalur darah, oksigen, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin selama masih dalam kadungan. Tali pusar ini sering kali melilit leher janin, tapi juga bisa melilit anggota badan bayi lainnya.

Pada umumnya, lilitan tali pusar selagi masih dalam kandungan mungkin tidak begitu berbahaya. Dalam kandungan, tali pusar terus mengapung dalam cairan ketuban. Karena terus bergerak, tali pusar yang mengelilingi janin dapat melonggar sehingga mudah terlepas sebelum bayi dilahirkan atau saat persalinan.

Advertisement

Selain itu, tali pusar juga dilindungi oleh selaput lendir yang disebut jelly Wharton. Selaput lendir ini mencegah tali pusar terlalu menekan pembuluh darah bayi saat ia aktif bergerak.

Adanya masalah pada tali pusar saat kehamilan bisa mengganggu asupan nutrisi dan oksigen yang diterima bayi jika lilitannya terlalu kencang. Ketika bayi tidak bisa mendapatkan cukup nutrisi, proses tumbuh kembangnya bisa terganggu.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan komplikasi seperti penurunan denyut jantung, prolaps tali pusar (tali pusar lebih dulu keluar dari vagina sebelum bayi terlihat), dan gangguan fisik bayi seperti kulit keriput dan lecet, atau warna kulitnya berubah merah keunguan.

Apa yang menyebabkan janin terlilit tali pusar?

Advertisement

Penyebab utama janin terlilit tali pusar adalah gerakan bayi yang terlalu aktif di dalam kandungan. Bukan disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan sang ibu. Saat bayi bergerak aktif di dalam kandung, tali pusar yang panjang bisa melilit tubuhnya.

Namun, ada juga penyebab lain yang bisa menyebabkan tali pusar melilit janin, seperti:

  • Tali pusar terlalu panjang. Normalnya, panjang tali pusar janin adalah 50 sampai 60 cm. Namun, ada juga yang memiliki tali pusar lebih panjang hingga 80 cm. Tali pusar yang terlalu panjang ini berisiko melilit bayi, bahkan lebih dari satu lilitan.
  • Memiliki bayi kembar. Bayi kembar dua atau lebih memiliki tali pusar yang berbeda. Tali pusar tersebut bisa kusut dan membelit bayi.
  • Struktur tali pusar yang lemah atau buruk. Tali pusar yang sehat bisa berubah ukuran (elastis) sehingga tidak membahayakan bayi saat ia bergerak aktif. Namun, bila strukturnya lemah atau buruk, tali pusar kemungkinan jadi kurang elastis sehingga melilit bayi terlalu kuat.

Apakah ada tandanya jika janin terlilit tali pusar?

Ibu pada umumnya tidak akan merasakan perubahan atau gejala apa pun pada tubuhnya jika janin terlilit tali pusar. Nuchal chord hanya bisa dilihat melalui scan USG. Namun, mengamati pergerakan bayi di dalam janin juga bisa memberi tanda terjadinya nuchal cord, misalnya bayi yang aktif bergerak menjadi lebih lambat menjelang persalinan.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi ini, Anda harus rutin memeriksakan kehamilan Anda ke dokter. Namun, Anda tidak perlu khawatir, selama tali pusar tidak melilit terlalu kuat, Anda masih bisa melahirkan secara normal. Bila lilitan tali pusat berisiko membahayakan bayi, maka dokter akan merekomendasikan Anda untuk melahirkan buah hati lewat jalur caesar.

Kabartangsel.com

Advertisement

Source

Populer