Nasional
Ramadan Ramah Anak, Menag Nasaruddin Umar Ajak Guru dan Orangtua Perhatikan Hak Anak

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan dukungannya terhadap gerakan “Ramadan Ramah Anak”. Ia mengajak seluruh guru di sekolah, madrasah, dan pesantren, serta orang tua di rumah, untuk memanfaatkan bulan suci Ramadan dengan lebih memperhatikan hak-hak anak.
“Saya mengajak seluruh umat Muslim, terutama para guru di sekolah, madrasah, pesantren, dan orang tua di rumah, untuk memanfaatkan waktu selama bulan suci Ramadan dengan menjalankan ibadah sebaik-baiknya, serta melaksanakan program untuk anak-anak dengan memperhatikan hak-hak mereka,” ujar Menag, Rabu (5/3/2025).
Ia menekankan bahwa berbagai kegiatan Ramadan seperti salat berjemaah, berbuka puasa bersama, dan iktikaf dapat menjadi momen kebersamaan yang tetap ramah anak.
“Kita bisa salat berjemaah, kita bisa berbuka puasa berjemaah, kita bisa beriktikaf berjemaah, dan kita juga bisa pergi bersama dalam rangkaian ibadah Ramadan,” lanjutnya.
Gerakan Ramadan Ramah Anak merupakan bentuk sinergi lintas kementerian. Deklarasi gerakan ini berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Selain Menag, deklarasi juga dihadiri Menko PMK Pratikno, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, serta Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi menjelaskan bahwa gerakan ini lahir dari hasil analisis internal pemerintahan yang menemukan dua faktor utama penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak, yakni pola asuh dalam keluarga dan penggunaan gawai yang belum bijaksana.
“Berangkat dari ini, kami ingin memanfaatkan momentum Ramadan sebagai kesempatan bagi keluarga untuk introspeksi, melihat kembali pola asuh terhadap anak-anak, serta mulai membatasi penggunaan gadget agar lebih bijak,” ujar Arifah.
Arifah berharap, gerakan ini dapat menjadi tonggak bagi berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan Ramadan yang lebih mendukung tumbuh kembang anak, baik di rumah, sekolah, maupun tempat ibadah.
-
Bisnis1 hari ago
Local Brand Winter, Fenomena Penurunan Hingga Gulung Tikar Brand Lokal di Negeri Sendiri
-
Bisnis1 hari ago
India Jadi Tuan Rumah World Audio Visual and Entertainment Summit (WAVES 2025) Pertama di Mumbai, Siap Jalin Kolaborasi Global
-
Bisnis2 hari ago
Arfiana Maulina, Shaper dari WEF Global Shapers Community Bandun sekaligus Pendiri WateryNation Berbagi Inspirasi di Forum Global
-
Pemerintahan1 hari ago
Pemkot Tangsel Umumkan Konsorsium IEH–CNTY sebagai Pemenang Proyek PSEL Cipeucang
-
Bisnis2 hari ago
UNO Minda Genjot Investasi di Indonesia, Duta Besar India: Ini Bukti Kemitraan Ekonomi yang Kuat!
-
Bisnis2 hari ago
Dukung Kreativitas Lokal! Board Game Indonesia Kini Hadir di Loko Cafe dan Stasiun KAI
-
Bisnis2 hari ago
WSBP Raih 2 Penghargaan pada Anugerah BUMN 2025
-
Bisnis3 hari ago
Thirst Project Indonesia (WateryNation) Bergabung dalam Inisiatif Penggalangan Dana Terbesar di Asia Tenggara untuk Korban Topan Rolly (Goni)