Connect with us

Target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,5 persen, masih dianggap realistis. Target ini diusulkan pemerintah pada RAPBN 2017.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta, (19/8).

Arif mengatakan, dirinya justru mengkhawatirkan target pertumbuhan ekonomi 5,5 tersebut jika dianggap tidak realistis. Sebab, hal itu dapat menurunkan kepercayaan pasar di tengah kondisi perekonomian global yang belum stabil.

Menurut Arif, perekonomian dunia saat ini masih belum memiliki kepastian. Ekspor pun sulit diharapkan. Dalam kajian KEIN, ekonomi Indonesia baru bisa tumbuh 7 persen pada 2018.

Advertisement

Untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, tambahnya, industri pengolahan menjadi sektor prioritas yang harus dikembangkan. Dengan demikian, barang ekspor bisa memiliki nilai tambah.

Terkait kebijakan pemerintah mengenai amnesti pajak (tax amnesty) yang diperkirakan mampu mencapai target ekonomi, Arif menjelaskan, KEIN telah membuat kajian besaran penerimaan negara. Nilai yang dapat diterima negara dari kebijakan tersebut pada 2017 sebesar Rp1.495,9 triliun.

Besaran nilai itu lebih rendah dari APBNP 2016 yang dibandingkan dengan realisasi 2015 yakni Rp1.240,4 triliun. ”Jadi, secara umum masih cukup realistis,” ujar Arif. (mri/fid)

Advertisement

Populer