Connect with us

Citizen Journalism

Al-Qur’an Adalah Sumber Utama Ilmu

Oleh: Abdil Azizul Furqon*

Dalam setiap agama di dunia ini pasti memiliki rujukan atau sumber utama sebagai pedoman hidup dikaumnya masing-masing. Jika di Kristen kita tahu ada Kitab Bibel, mengapa saya tidak menyebutkan Injil ? Karena menurut pengakuan dari seorang pendeta yang sudah masuk Islam, Kitab Injil itu sudah tidak ada. Dikarenakan kitab yang sekarang dipakai oleh Kristen Protestan ataupun Katolik tersebut sudah banyak ayat-ayatnya yang diganti, beliau mengatakan ketika beliau membaca salah satu ayat dari Bibel tersebut pada kitab yang diterbitkan pada tahun 2000 dengan 1996 itu berbeda. Lalu masih banyak lagi perbedaan atau perubahan redaksinya, padahal ayat dan surat(jika orang Islam mengatakan pada Al-Qur’an) itu sama. Selain agama Kristen, ada agama Buddha dan Hindu serta beberapa agama lain yang di akuin oleh PBB serta di Negara ini. Dan pada agama kita sendiri yaitu Islam, memiliki sebuah kitab yang mempunyai banyak kegunaan dan Allah sudah akan menjaga keaslian dari Al-Qur’an sampai akhir zaman. Yang terdapat pada Firman-Nya :

إِنّا نَحْنُ نَزَلنَا الذِكْرُ وإن له لحفِظون (9) {الحجر}

Itu adalah bukti, bahwa Al-Qur’an akan terus terjaga keasliannya sampai akhir zaman. Kita tahu, wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah SAW adalah Iqro’ yang berarti bacalah. Jika kita renungin secara mendalam maksud dan tujuan Allah memberikan wahyu pertamaNya hanya dengan perintah Iqro’, bahwasanya Allah memerintahkan kita selaku hambaNya untuk terus membaca Al-Qur’an yang paling utama dan membaca buku-buku yang lainnya. Kita ketahui, perkembangan zaman sudah sangat maju. Penggunaan teknologi sudah berkembangan dengan pesat, berita apapun akan kita peroleh dengan begitu cepat. Penemuan-penemuan baru pun bermunculan seiring dengan teknologi yang semakin canggih. Akan tetapi, jika kita perhatikan secara mendalam disetiap penemuan tersebut, sebeneranya dalam Al-Qur’an sudah ada. Sebagai bukti, kita tahu bagian terkecil di bumi ini adalah atom. Namun, coba kita perhatikan salah satu ayat Al-Qur’an sudah menuliskan mengenai atom. Dalam surat Az-Zalzalah Allah berfirman yang artinya “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”. Kita tahu jika zarrah adalah biji yang begitu kecil, namun adapula sebagian Ulama yang mengqiyaskan jika maksud zarrah disini sesuatu yang sangat-sangat kecil. Dan jika kita merujuk kepada qiyas Ulama tersebut, jelas bahwasanya Al-Qur’an sudah menuliskan atom sebelum orang-orang Barat ataupun orang-orang modern menemukannya. Dan pernah ada salah seorang yang meneliti mengenai setiap bacaan atau huruf Al-Qur’an, dan hasilnya sungguh mengejutkan jika Al-Qur’an sudah menjelaskan semua yang bakal terjadi di masa depan. Jadi setiap penemuan-penemuan yang ada sebenarnya sudah dijelaskan terlebih dahulu oleh Al-Qur’an.

Advertisement

Mereka menemukan keserasian ilmu pengetahuan hasil penyelidikan mereka dengan pernyataan -pernyataan Al-Qur’an dalam ayat-ayatnya. Setiap ilmuwan yang melakukan penemuan pembuktian ilmiah tentang hubungan Al -Qur’an dengan ilmu pengetahuan akan menyuburkan perasaan yang melahirkan keimanan kepada Allah Swt, dorongan untuk tunduk dan patuh kepada Kehendak-Nya dan pengakuan terhadap Kemaha Kuasaan-Nya. Tidak pada tempatnya lagi orang-orang memisahkan ilmu-ilmu keduniawian yang dianggap sekuler, seperti ilmu-ilmu sosial dengan segala cabangnya, dengan ilmu -ilmu Al-Qur’an. Itu adalah bukti nyata, bahwa segala ilmu yang sudah dipelajari ataupun yang belum dipelajari pada masa sekarang ini sudah tertulis dalam Al-Qur’an dan bersumber pula pada Al-Qur’an.

Itu adalah bukti nyata, jikalau Al-Qur’an adalah refrensi dari segala ilmu. Bersyukurlah kita yang sudah dilahirkan sebagai umat Islam, namun jangan sampai kita terlena oleh itu dan melupakan sumber dari segala ilmu dan bacaan tersebut. Jangan sampai kita hanya bisa membangga-banggakan Kitabullah, akan tetapi kita selaku umat-Nya selalu lalai akan isi-isi serta maksud dari ayat-ayat Al-Qur’an. Yang pada akhirnya, semua ilmu-ilmu yang seharusnya kita ketahui “kecolongan” oleh umat lain. Yang pada akhirnya ilmu pengetahuan tersebut diambil dan dikembangkan, dan pada akhirnya diklaim oleh umat lain.

Ditijau dari segi teologis, kita selaku umat Islam begitu mendengar ataupun membaca Al-Qur’an memberikan dampak pada diri kita sendiri. Baik secara langsung, ataupun bertahap. Misalkan secara langsung, kita mendapatkan ketenangan disaat kita membaca, atau sesudah membaca.

 

Advertisement

 *Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah,

*@abdilmilanisti

Jl. Legoso Raya Ma’had UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Advertisement

Populer