Lifestyle
Produktivitas Kerja Bisa “Drop” Kalau Anda Salah Pilih Menu Makan Siang
Banyaknya urusan yang harus dikerjakan dalam sehari bisa membuat Anda menomorsekiankan waktu makan. Pagi hari, Anda cenderung melewatkan sarapan karena takut keburu terjebak macet. Siangnya ketika benar-benar lapar, Anda justru memilih untuk jajan sembarangan di pinggir jalan yang serba seadanya dan cepat saji. Malam harinya, Anda mungkin melewatkan lagi waktu makan entah karena lembur atau kecapekan. Ketika pola makan seperti ini terus berlanjut lama, produktivitas kerja Anda bisa ikut terpengaruh, lho!
Salah pilih makanan bisa menurunkan produktivitas kerja
Anda membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas setiap hari. Semua makanan pada dasarnya adalah sumber energi utama bagi tubuh. Semua yang Anda makan akan memengaruhi cara tubuh Anda berfungsi dan seberapa baik kinerjanya. Nah, pemilihan jenis dan porsi makanan yang salah dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang akhirnya mengancam produktivitas kerja Anda.
Jika Anda malah jadi ngantuk, lemas, dan sakit kepala setelah makan siang itu artinya Anda salah pilih makanan. Berbagai efek ini muncul karena makanan yang biasanya dijajakan di tempat umum cenderung tinggi karbohidrat, lemak, dan kalori tapi minim gizi. Apalagi jika porsi Anda untuk sekali makan cukup banyak.
Sebagian besar zat ini akan diubah menjadi energi yang dipakai oleh tubuh, sementara sisanya akan membantu tubuh memproduksi hormon kolesistokinin dan glukagon yang memicu rasa kenyang sekaligus menaikkan gula darah, serta serotonin dan melatonin yang merangsang rasa kantuk.
Namun beberapa saat setelahnya, gula darah bisa langsung turun drastis. Penurunan gula darah setelah makan tidak hanya membuat Anda merasa ngantuk, namun juga membuat tubuh lemas dan capek hingga sakit kepala atau bahkan migrain.
Anda juga akan jadi lebih “lemot” setelah makan banyak karena asupan gula darah ke otak menurun drastis. Otak yang “lemot” menurunkan kemampuan Anda untuk sigap memecahkan masalah, mengingat, mengolah informasi, dan fokus. Semua efek inilah yang kemudian saling bekerja sama berpartisipasi membuat produktivitas kerja Anda menurun.
Risiko penyakit dari pola makan buruk juga dapat menurunkan produktivitas
Dalam jangka panjang, pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko Anda terhadap sejumlah penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Kebanyakan dari penyakit kronis bisa tidak memuunculkan gejala yang berarti pada awalnya, namun lambat laun bisa terlihat dari menurunnya produktivitas kerja.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami obesitas lebih mungkin mengalami insomnia dan sleep apnea. Penurunan kualitas tidur malam yang disebabkan kedua kondisi tersebut bisa membuat seseorang mudah kecapekan dan mengantuk di siang hari. Otomatis, target kerja yang seharusnya diselesaikan pada hari itu jadi tidak bisa tercapai karena sudah tidak fokus.
Tips makan sehat agar bisa tetap produktif
Asupan nutrisi yang buruk tidak akan memberikan energi tahan lama yang Anda butuhkan untuk bekerja. Padahal, produktivitas kerja dan kesehatan tubuh secara keseluruhan dalam jangka panjang sangat bergantung pada asupan gizi yang tepat.
Agar bisa terus produktif sepanjang hari tanpa cepat capek, ikuti tips berikut:
1. Jangan lewatkan sarapan
Namun, pastikan menunya sehat. Isi piring sarapan Anda dengan protein rendah lemak (seperti telur rebus, daging tanpa lemak, susu atau yogurt, atau kacang-kacangan), karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum, atau sereal gandum), dan serat dari buah serta sayuran segar. Kombinasi gizi ini mampu menyediakan energi yang tahan lama dan menjaga kadar gula darah Anda tetap stabil, sehingga Anda tidak cepat lemas dan mengantuk di tempat kerja.
2. Jangan telat makan siang
Sering telat makan siang atau malah tidak sama sekali justru membuat Anda makin tidak produktif. Pasalnya, pasokan glukosa ke otak akan semakin menipis dalam 4-6 jam sejak waktu makan terakhir. Jika bahan bakar tubuh tidak diisi ulang, tubuh Anda tidak akan mendapatkan vitamin, mineral, protein, dan energi yang dibutuhkan.
Tubuh Anda pun akan merasakan dampaknya. Kebiasaan buruk melewatkan waktu makan bisa menjadi penyebab bermulanya atau memperburuk gejala penyakit tukak lambung.
3. Sebaiknya bawa bekal saja
Untuk menghindari godaan jajan makanan instan, ada baiknya Anda bawa saja bekal dari rumah untuk dimakan di kantor. Dengan begitu, Anda bisa lebih ketat menyeleksi sumber makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
Ketika Anda makan sehat, tubuh akan lebih efektif memproses nutrisi dan memaksimalkannya untuk menghasilkan energi yang optimal.
Kabartangsel.com
- Banten6 hari ago
Emak-emak di Lebak Berebut Peluk Airin Rachmi Diany
- Bisnis6 hari ago
Sun Life Indonesia Ajak Perempuan Berwirausaha
- Bisnis6 hari ago
Peruri Digital Security Adakan “Appreciation and Sharing Session” Bagi Perusahaan Pemungut dan Pengguna Meterai Elektronik
- Bisnis6 hari ago
AEON Mall Deltamas Resmi Dibuka
- Nasional6 hari ago
Menhan Prabowo Subianto Sambut Hangat Kunjungan Kehormatan Dubes Hongaria H.E. Ms. Lilla Karsay, Bahas Transfer Teknologi
- Nasional6 hari ago
Menkeu Sri Mulyani Imbau Masyarakat Laporkan SPT Pajak Tepat Waktu 31 Maret 2024
- Banten6 hari ago
Benyamin Davnie Bersama Pj Gubernur Banten Safari Ramadan di Serpong
- Bisnis6 hari ago
Bank DBS Indonesia Dukung Pertumbuhan UMKM Melalui Pinjaman Rp 1 Triliun untuk PNM