Connect with us

Banten

RSUD Tangsel Sediakan Fasilitas Canggih & Siapkan Private Public Patnership

RSUD Kota Tangsel (Tangerang Selatan)

Berbagai fasilitas RSUD Kota Tangsel terus ditingkatkan. Beberapa alat medis canggih didatangkan guna melengkapi fasilitas RSUD di Jalan Pajajaran No 101, Kecamatan Pamulang ini. Selain itu, di RSUD tengah disiapkan Private Public Patnership (PPP) untuk melayani pengobatan masyarakat kelas atas.

SETELAH memaksimalkan peran puskesmas sebagai lokasi rawat inap, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel juga membenahi RSUD Tangsel, yang notabene-nya rumah sakit milik pemda. Beberapa alat medis canggih difungsikan seperti di UGD, persalinan, radiologi, laboratorium lengkap, NICU, ruang perawatan intensif bagi bayi dan ICU.

Termasuk berbagai alat medis untuk pelayanan gigi, penyakit dalam, penyakit mata, paru, ortopedi, bedah umum, kebidanan, anak, klinik nyeri (anestesi), USG 4 dimensi, laparascopy (alat mendeteksi isi perut, hati, melihat hati, ginjal, pankreas, usus) dan alat pemutusan sel telur. Meski alat-alat yang disediakan tergolong mahal, bukan berarti biaya yang dibebankan ke masyarakat Kota Tangsel untuk berobat juga mahal.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Dadang M. Epid mengatakan dengan peralatan serba canggih, warga Kota Tangsel tetap bisa berobat dengan biaya terjangkau. Contohnya, sekali cuci darah di rumah sakit swasta sekitar Rp 800 ribu maka di RSUD diusahakan di bawah harga tersebut, atau lebih murah.

Awal 2013 mendatang, RSUD akan kedatangan alat cuci darah bagi penderita gagal ginjal sebanyak 3 unit. Lalu pada akhir 2013, teknologi MRI dan spesialis saraf juga akan datang. Saat ini di RSUD Tangsel memiliki berbagai tenaga ahli. Seperti, 3 ahli kandungan, 2 ahli bedah umum, satu ahli ortopedi, dua spesialis penyakit dalam, 2 spesialis anestesi, satu dokter spesialis, satu sepesialis mata, dua dokter ahli anak, empat dokter gigi dan satu dokter spesialis gigi.

Advertisement

Sebagai rumah sakit daerah, Pemkot Tangsel menyiapkan mayoritas kamar untuk kelas menengah ke bawah. Seperti kelas VIP, kelas I, II dan III. Dari 70 kamar di RSUD, ujar Dadang juga, tetap memprioritaskan ruangan kelas III. Kelas III dapat menampung 4-5 orang, kelas II sekitar 3 orang, kelas I sebanyak 2 pasien dan VIP untuk 1 pasien.

”Pelayanan RSUD Tangsel diutamakan untuk warga menengah ke bawah,” cetusnya. Saat ini, di Kota Tangsel terdapat 93.312 jiwa pemilik kartu Jamkesda dan 126.466 jiwa pemegang Jamkesmas. Dadang juga menerangkan untuk terus menjaga kualitas RSUD yang didanai APBD, tengah dijajaki kemitraan dengan pihak ketiga dengan targetan subsidi silang. Konsep yang disiapkan menggandeng swasta membangun satu gedung khusus Private Public Patnership (PPP).

Gedung yang ada di RSUD Tangse ini nantinya khusus memberikan pelayanan bagi warga kota itu yang memiliki kemampuan finansial lebih. Targetannya, warga Kota Tangsel tidak perlu berobat ke daerah lain. Karena PPP yang nantinya dikelola pihak swasta akan memiliki pelayanan sekualitas rumah sakit-rumah sakit kelas atas.

”Jadinya RSUD akan terbagi dua. Dua gedung RSUD yang didanai APBD dan satu gedung Private Public Patnership (PPP) yang didanai swasta,” ungkapnya lagi. Kerjasama dengan pihak swasta ini, terang Dadang juga, diperlukan untuk saling menunjang program dan kualitas teknologi yang ada di RSUD.

Advertisement

Semisal apabila alat medis di RSUD Tangsel belum ada, dikerjasamakan dengan yang dimiliki Private Public Partnership. Kerjasama itu, ungkap Dadang lagi, tengah dipro ses dan diharapkan pada 2014 sudah dapat direalisasikan. (Indopos/kt)

Populer