Connect with us

Kampus

IKALUIN Jakarta Gelar Webinar Pembelajaran Kreatif di Era Digital

Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Jakarta  menggelar webinar pendidikan bertema “Menguatkan Konsep Merdeka Belajar dan Pembelajaran Kreatif di Era Digital”, secara virtual, Sabtu (4/9/2021).

Webinar menghadirkan narasumber Ketua Umum IKALUIN yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ace Hasan Syadzily, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Kementerian Agama Moh. Ishom, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Tangerang Selatan Suhardi, Dosen UIN Jakarta dan Aktivis Perempuan Yayah Nurmaliyah, Ice Breaker Indonesia Ahmad Fuad Baasir, dan Motivator National Great Teacher Ferdinal Lafendry.

Ketua Umum IKALUIN Ace Hasan Syadzily mengatakan, tujuan pendidikan adalah untuk melahirkan insan merdeka yang berbudaya, yakni berdikari dan mandiri, tidak bergantung pada orang lain dan mampu menentukan masa depannya sendiri.

“Merdeka Belajar adalah terwujudnya pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu ditandai dengan angka partisipasi pendidikan tinggi, hasil belajar berkualitas, dan distribusi pendidikan yang merata,” ujarnya.

Advertisement

Menurut Ace, kebijakan merdeka belajar dapat terwujud secara optimal di antaranya dengan meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan infrastruktur pendidikan, memperbaiki kebijakan, dan menyempurnakan kurikulum.

Penguatan madrasah, lajutnya, perlu mendapat perhatian serius dan harus terus didorong. Salah satunya lewat kesetaraan anggaran.

Sementara itu, terkait dengan konsep merdeka belajar dan pembelajaran kreatif di era digital, Moh Ishom mengatakan bahwa di masa pandemi perlu meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran jarak jauh.

Ishom juga mengatakan bahwa madrasah memiliki konsep mandiri dan berprestasi. Konsep ini guna menyongsong kurikukulum 2021 dan memperkuat infrastruktur dalam pembelajaran.

Advertisement

“Konsep ini arahnya menciptakan kemandirian siswa dalam menuntut ilmu,” ungkapnya.

Senada dengan Ishom, Suhardi megatakan bahwa inti merdeka belajar adalah kemandirian belajar. Sebagian madrasah sudah mengembangkan program merdeka belajar melalui program-program kreatif dan inovatif, salah satunya Gerakan Madrasah Menyenangkan (GMM).

“Program-program tersebut mampu mengantarkan anak-anak (menjadi siswa) berprestasi dan berakhlak mulia. Ini sejalan dengan motto Direktorat KSKK, yakni Madrasah Mandiri Berprestasi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer