Connect with us

Tips

Piroxicam: Manfaat, Cara Penggunaan, Efek Samping

Bagi Anda penderita rheumatoid arthritis mungkin pernah mendapatkan resep obat piroxicam dari dokter. Piroxicam dapat bermanfaat untuk mengurangi nyeri sendi, peradangan sendi, dan pembengkakan sendi yang diakibatkan oleh penyakit rheumatoid arthritis.

Piroxicam juga dapat dimanfaatkan para wanita untuk mengatasi nyeri otot dan nyeri selama datang bulan, tentunya obat ini hanya bisa digunakan dengan resep dokter. Untuk memudahkan, Anda melakukan konsultasi bersama dokter online sebelum mengonsumsi obat satu ini.

Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai obat piroxicam, mulai dari manfaat, cara penggunaan, hingga efek samping yang dapat muncul selama penggunaannya.

Manfaat Piroxicam

Piroxicam termasuk dalam obat golongan Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri, peradangan, dan pembengkakan dengan cara menghambat mekanisme inflamasi. Obat ini menghambat produksi senyawa prostaglandin yang memicu pembentukan nyeri, peradangan, dan pembengkakan pada mekanisme inflamasi.

Advertisement

Cara Penggunaan Piroxicam yang Tepat

Karena piroxicam termasuk ke dalam golongan obat keras, maka penggunaannya harus berdasarkan resep dan anjuran dokter. Anda sebagai pasien dilarang untuk menambah atau mengurangi dosis tanpa saran dari dokter yang menangani Anda.

Piroxicam tersedia dalam bentuk tablet atau pun kapsul. Piroxicam dapat dikonsumsi bersamaan dengan menelan makanan, susu, atau segelas air mineral. Ada baiknya kapsul atau tablet ini tidak dihancurkan atau dibelah.

Setelah mengkonsumsi obat ini, Anda dianjurkan untuk tidak berbaring minimal selama 10 menit. Pastikan untuk selalu memberi jarak waktu antara dosis pertama dan dosis berikutnya.

Manfaat dari piroxicam dapat dirasakan setelah konsumsi selama beberapa minggu secara teratur. Anda bisa segera berkonsultasi dengan dokter apabila kondisi tidak kunjung membaik atau justru bertambah parah. Jangan lupa untuk selalu mengikuti aturan dokter dan apoteker selama mengkonsumsi obat ini.

Advertisement

Dosis Penggunaan

Dosis piroxicam akan berbeda-beda dan dapat disesuaikan antara satu individu dengan yang lainnya. Hal ini bergantung pada usia, kondisi pasien, dan bentuk obat yang tersedia. Secara umum, berikut ini dosis piroxicam berdasarkan kondisi pasien:

  • Untuk pasien Rheumatoid Arthritis, Osteoarthritis dan Ankylosing Spondylitis, dosis awal sebanyak 20 mg,
  • Selama masa pemeliharaan atau pemulihan sebanyak 20 mg sehari dan jika diperlukan dapat diberikan 10 mg – 30 mg dalam dosis tunggal atau terbagi,
  • Untuk Arthritis Gout akut, dosis awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal tunggal atau selama 4-6 hari,
  • Untuk gangguan muskuloskeletal akut, dosis awal sebanyak 40 mg sehari sebagai dosis tunggal atau dibagi selama 2 hari, selanjutnya 20 mg sehari selama 7 – 14 hari.

Sedangkan untuk konsumsi obat anak-anak, dosis piroxicam yang tepat untuk mengatasi rasa sakit/nyeri adalah 0,2 hingga 0,3 mg/kg berat badan sehari sekali. Dosis maksimal untuk anak-anak adalah 15 mg perhari. Konsultasikan kepada dokter anak Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Biasanya, piroxicam tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet sebanyak 10 mg atau 20 mg. Anda dapat menyesuaikannya sesuai saran dokter dan dosis yang dibutuhkan.

Cara Menyimpan Piroxicam

Cara penyimpanan piroxicam cukup mudah, Anda hanya dianjurkan untuk menyimpan obat ini pada suhu ruang. Usahakan untuk menjauhkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan hindari tempat yang lembab.

Perlu diingat juga untuk jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan, sebab penggunaan yang tidak tepat dan tidak dibutuhkan tubuh akan menimbulkan efek samping. Selalu cek tanggal kadaluarsa pada kemasan sebelum dikonsumsi dan buang obat ini apabila sudah mencapai tanggal kadaluarsa.

Advertisement

Efek Samping Dari Piroxicam

Penggunaan obat piroxicam yang tidak sesuai dosis dan tidak sesuai anjuran dokter dapat menyebabkan efek samping. Berikut beberapa efek samping yang dipicu oleh piroxicam:

  • Lemah otot, memar, kesemutan parah, mati rasa, dan nyeri,
  • Perubahan warna feses menjadi hitam, atau feses berdarah,
  • Berat badan bertambah dengan cepat,
  • Mual, sakit perut, nafsu makan menurun, dan urin berwarna gelap,
  • Sakit tenggorokan,
  • Ruam di sekujur tubuh,
  • Nafas pendek, nyeri di dada, bicara tidak jelas, dan mengalami masalah keseimbangan,
  • Anda jadi jarang buang air kecil atau tidak sama sekali.

Jika mengalami gejala seperti diatas setelah mengkonsumsi piroxicam, segera Anda hubungi dokter Anda dan konsultasikan ke rumah sakit atau klinik terdekat.

Reaksi Piroxicam dengan Obat Lain

Jika memiliki penyakit yang mengharuskan Anda untuk mengkonsumsi obat selain piroxicam, maka jangan sungkan untuk konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Piroxicam dapat bereaksi dengan obat-obatan lain. Hal ini tentunya akan berdampak pada kemampuan Anda dalam menerima dan mencerna obat.

Jika dikonsumsi secara acak dengan obat lain dan tidak dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu akan mengakibatkan efek samping. Misalnya saja:

  • Konsumsi dengan antikoagulan dan aspirin, dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran pencernaan.
  • Konsumsi dengan Quinolone, dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang.
  • Konsumsi dengan Obat antihipertensi (diuretik dan ACE Inhibitor), dapat menurunkan efektivitas obat antihipertensi tersebut
  • Konsumsi dengan obat imunosupresan (tacrolimus), dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan ginjal.

Tidak semua reaksi dan interaksi antara piroxicam dan obat lainnya tertulis di sini. Ingat untuk selalu konsultasikan kondisi kesehatan dan pengobatan Anda dengan dokter sebelum mengambil pengobatan lain.

Itulah beberapa informasi mengenai manfaat, cara penggunaan, dosis, cara menyimpan, efek samping, dan reaksi dengan obat lain dari obat piroxicam. Semoga informasi ini berguna bagi Anda yang sedang ingin mencari tahu tentang piroxicam sebelum berkonsultasi dengan dokter. Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat. (red/fid)

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer